Banyak Puskesmas Tak Miliki IPAL

NURLINDA - PANDEGLANG, BUPATI TINJAU RUANG PERAWATAN PUSKESMAS CARITA

PANDEGLANG,SNOL—Keberadaan Puskesmas sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan masyarakat ternyata tidak berbanding lurus dengan fungsinya. Karena, sebagian Puskesmas belum memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

Sehingga, limbah yang dibuang dari Puskesmas, khawatir membahayakan dan we use it merugikan masyarakat sekitar.

Dari 36 Puskesmas di Kabupaten Pandeglang, sebagian besar diantaranya belum memiliki IPAL. Seperti Puskesmas Carita, Saketi, Cipeucang, Cimanuk, Cisata dan beberapa Puskesmas lainnya. Bahkan, sebagian diantaranya baru merencanakan akan membuat IPAL tersebut.

Kepala Puskesmas Carita Ajat mengaku, sampai saat ini Puskesmas yang dipimpinnya meskipusn sudah selesai dibangun, tetapi belum memiliki IPAL. “Memang, meskipun limbah dari Puskesmas tidak banyak, tetapi kalau IPAL itu penting,” kata Ajat, Rabu (18/3).

Senada dikatakan Kepala Puskesmas Saketi Yana Sastra Negara, ia mengaku bahwa tahun 2015 ini merencanakan pembuatan satu unit IPAL yang akan digunakan oleh beberapa Puskesmas, diantaranya, Puskesmas Bojong, Cipeucang, Cimanuk dan Cisata.

“Untuk Ipal sendiri, itu untuk beberapa Puskesmas yang termasuk wilayah dua. Tapi, dibuatnya di Puskesmas Saketi. Untuk pelaksanaanya, kami juga belum tahu pasti. Yang jelas, sudah direncanakan tahun ini,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang Deden Kuswan yang ditemui usai peresmian Puskesmas Carita, tidak membantah masih banyaknya Puskesmas di Kabupaten Pandeglang yang belum memiliki Ipal. Tetapi jumlahnya belum bisa dipastikan.

“Tahun ini, yang baru direncanakan untuk pembuatan Ipal di Puskesmas Saketi. Jumlahnya saya kurang begitu tahu pasti, adapun pelaksanaanya belum bisa dipastikan. Karena, itu melalui proses lelang. Jadi, sedang menunggu hasil lelang,” ungkapnya.

Deden menambahkan, meskipun limbah dari Puskesmas tidak terlalu banyak seperti di Rumah Sakit. Namun, keberadaan ipal tersebut sangatlah penting dan menjadi kebutuhan pokok. “Pengelolaan limbah kesehatan ada aturannya, sangat perlu di kelola dengan baik. Agar tidak mencemari lingkungan. Saat ini, kita menerapkan ada konsep bahwa tidak sembarang dibuang, tapi di enter site kumpulkan di sertibiox,” imbuhnya.

Untuk pengelolaan limbah, pihaknya bekerjasama dengan pihak ketiga. Karena, meskipun skalanya tidak besar, namun tetap harus dikelola dengan baik. Jangan sampai merugikan masyarakat, atau malah menimbulkan penyakit untuk lingkungan dan masyarakat sekitar. (mg22/mardiana)