Tetap Semangat Meski Kurang Kelas

IMG_4478

TANGERANG,SNOL—Jarum jam menunjukkan tepat pukul 12 siang, bel pun berbunyi tanda jam pelajaran berakhir. Sorak sorai pelajar siswa SD Negeri Pabuaran Tumpeng 3 Kota Tangerang terdengar gaduh ketika mereka berlarian ke luar kelas.

Kegaduhan tak hanya berasal dari siswa yang ingin keluar kelas melainkan anak-anak yang sudah menunggu di depan ruang kelas. Mereka berebut masuk agar mendapatkan tempat duduk. Peristiwa seperti itu sudah biasa terjadi di sekolah yang terletak di jalan Moch. Toha nomor 61.

Kepala SD Negeri Pabuaran Tumpeng 3 Kota Tangerang, Triyono mengatakan kegaduhan selalu terlihat karena sekolah tersebut memang kekurangan kelas. Saat ini, sekolah hanya memiliki empat ruang kelas belajar, satu ruang tidak maksimal, satu ruang guru dan usefull link satu gudang yang disulap menjadi kantor kepala sekolah. Fasilitas gedung terasa sangat minim mengingat jumlah siswa mencapai 400 orang dengan 12 rombongan belajar (Rombel).

Kekurangan ruang kelas itu memaksa pengurus sekolah membagi kegiatan belajar mengajar dalam dua shift. Soalnya, ruang yang ada tidak akan cukup untuk menampung seluruh siswa di pagi hari. Tidak jarang, kata Triyono, satu ruang kelas kelas digunakan untuk tiga rombongan belajar kelas secara bergantian. SDN Pabuaran Tumpeng 3 terletak dalam satu komplek dengan tiga sekolah lainnya seperti SD Pabuaran Tumpeng 2, SDN Pasar Baru 3 dan SDN Pasar Baru 5.

“Kami sangat minim gedung jadi harus diatur agar kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan,” katanya. Di sekolah itu, ruang kepala sekolah sangat kecil dan minim fasilitas. Hanya ada kerja sederhana, kipas angin, dan meja tamu yang sudah terlihat lusuh. Letaknya juga berada di bawah tangga.

Menurut laki-laki yang baru diangkat menjadi Kepala Sekolah pada Agustus 2014 lalu, kekurangan fasilitas tidak akan membuat para guru menyerah untuk memajukan sekolah tersebut.

“Saya tidak ingin mengeluh terlalu banyak sebelum kita berbuat apa-apa. Yang penting peningkatan kualitas dan puantitas harus sudah disiapkan dari saya berada di sini. Saya nyaman saja dengan ruang kerja saya yang hanya segini,” ujarnya tersenyum.

Bapak dua anak ini berharap, program 1000 Ruang Kelas Baru (RKB) bisa segera direalisasikan agar kegiatan belajar mengajar bisa berjalan secara maksimal. Dia juga berharap ada penambahan fasilitas yang memang tidak dimiliki sekolah seperti perpustakaan, gudang, toilet dan lainnya.

“Kami masih menunggu ruang kelas baru, mudah-mudah bisa cepat terealisasi,” pungkasnya. (widiawati/gatot)