Pentas Seni Berakhir Dugem di SMAN 1 Tuai Kritik
TANGERANG,SNOL Pesta penutupan pentas seni bertajuk Smanitra Cup 12 yang digelar SMAN 1 Kota Tangerang, Minggu (26/10) di GOR Dimyati menuai kritikan dari ulama hingga mantan walikota.
Kritik mengalir karena pentas seni Smanitra Cup 12 diakhiri dengan cara menyajikan musik ala dunia gemerap lengkap dengan kehadiran disk jockey (DJ) seksi, Yasmin.
Smanitra merupakan kegiatan pentas seni yang rutin digelar SMA 1 Tangerang setiap tahun. Di tahun 2014, Smanitra dimeriahkan berbagai perlombaan dan wow it's great pertandingan seperti lomba tari Sa-man, Rally Photo, Basket dan Futsal.
Penutupan event ini digelar di GOR Dimyati, Kelurahan Sukasari Kota Tangerang, Minggu (26/10) sekira pukul 12.30 siang dengan perhelatan grand final turnamen futsal dan grand final Basket. Setelah itu para peserta lomba dan siswa SMA 1 Tangerang juga dihibur oleh penampilan band Adera sebagai bintang tamu.
Puncaknya adalah penampilan DJ Yasmin sebagai tamu istimewa yang dimulai sekira pukul 19.00 wib lebih. Saat DJ seksi itu hadir dan mulai memainkan turn table- nya, panitia kemudian mematikan lampu GOR A Dimyati. Selama sekira dua jam, hentakan house music membuat sekira 500 pelajar yang hadir ikut bergoyang dalam suasana temaram.
“Saya datang jam setengah 7 malam. Pas saya dateng lagi flash mop tampil dari panitia Smanitra. Nah, abis pertandingan final basket, ada performance dari Dj Yasmin sampai jam setengah 10-an. Heboh banget acaranya. Setelah itu baru pembagian piala,” ujar salah seorang siswa SMA 1 Tangerang yang enggan dis-ebutkan namanya, kemarin.
Nah, berjoget dalam temaram disertai hentakan musik DJ Yasmin itu menimbulkan opini negatif di sebagian warga Kota Tangerang. Sekretaris MUI Kota Tangerang, Chaerudin mengatakan sangat menyayangkan kegiatan seperti itu karena Kota Tangerang memiliki motto akhlaqul karimah.
Kegiatan berjoged ria di ruangan remang-remang rentan menimbulkan fitnah. Ke depan, dia berharap pihak terkait harus lebih selektif lagi menangani kegiatan yang diadakan siswa.
“Sungguh kegiatan itu sangat disayangkan, para pelajar ramai-ramai mengadakan kegiatan yang menurut saya kurang mendidik,” ujarnya.
Anggota DPRD Kota Tangerang Tengku Iwan Jayansyah mengatakan dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, motto Kota Tangerang sebagai Kota akhlaqul karimah kembali tercederai. Kegiatan memutar lagu dunia gemerlap (dugem) diikuti pakaian syur merupakan tingkah laku pelajar yang kurang baik. Dia menambahkan acara tersebut sudah tidak wajar karena malam hari siswa siswi kumpul berbaur dan jingkrak-jingkrak.
“Seharusnya sekolah bisa melakukan pencegahan terhadap kegiatan seperti ini. Jangan menggampangkan peluang berlaku zina di the best place kalangan pelajar dengan kegiatan musik dugem di malam hari. Semua kegiatan asusila bermula dari perbuatan yang dianggap sederhana,”pungkasnya.
Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh anggota DPR-RI, Wahidin Halim. Mantan Walikota Tangerang dua periode itu mengatakan pihaknya sangat menyesalkan kegiatan tersebut bisa terjadi.
Kepala sekolah seharusnya aktif mengawasi segala bentuk kegiatan yang dilakukan oleh siswa-siswanya. Tidak hanya itu, walikota juga harus berperan aktif dalam hal pendidikan yang baik.
“Contohnya saya pernah terjun langsung untuk membubarkan acara musik di kawasan Modernland karena telah mengganggu dunia pendidikan di Kota Tangerang. Kegiatan pelajar di Kota Tangerang harus menanamkan nilai-nilai Akhlaqul Karimah bagi generasi penerus,”tandasnya. (uis/ widiawati/gatot)