DSDAP Banten Terjunkan Tim Survei

???????????????????????????????

SERANG,SNOL–-Untuk mendata seluruh kondisi irigasi di Provinsi Banten, Dinas Sumber Daya Air dan http://blog.allstream.com/buy-generic-viagra-from-india Pemukiman (DSDAP) Provinsi Banten, menerjunkan tim survei ke seluruh kabupaten/kota.

Dengan begitu, bisa diketahui pasti berapa anggaran yang dibutuhkan untuk perbaikan sarana tersebut.

Kepala DSDAP Banten Husni Hasan mengatakan, saat ini panjang irigasi yang menjadi kewenangan Pemprov Banten sekitar 20.474 kilometer, yang tersebar di 8 Kabupaten/Kota. Dari jumlah tersebut, beberapa irigasi diantaranya dalam kondisi mengkhawatirkan.

“Kerusakan irigasi tersebut, juga harus dilihat. Apakah perbaikannya merupakan tanggung jawab pemerintah pusat, Pemprov Banten, atau Pemkab/Pemkot masing-masing,” kata Husni, Minggu (15/3).

Kerusakan irigasi ini, tambahnya, merupakan salah satu faktor menurunya produksi padi di Banten. Sayangnya, Husni tidak menjelaskan secara detail bentuk kerusakannya, apakah karena jebol atau konstruksinya yang tidak memadai. Ia juga mengaku, setiap tahun pihaknya selalu menganggarkan dana untuk memperbaiki irigasi yang rusak tersebut.

Disinggung, berapa jumlah anggaran untuk perbaikan irigasi yang rusak tersebut. Lagi-lagi mantan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten ini, mengaku tidak mengetahui secara detail. “Nah itu dia yang gue (Husni Hasan menyebut dirinya,red) enggak hafal,” tambahnya, seraya mengakui irigasi milik Pemprov yang paling banyak, ada diwilayah Banten bagian selatan.

Anggota DPRD Banten Yoyon Sujana, meminta DSDAP Banten selain memperbaiki. Juga harus menelaah faktor penyebab kerusakan irigasi itu, sehingga bisa dikoordinasikan dengan instansi terkait, salah satunya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten. Terutama yang diakibatkan faktor bencana alam, yang kerap terjadi di Banten.

“Itu penting, agar anggaran perbaikannya tidak terlalu boros. Mengingat, sektor lain juga sangat membutuhkan anggaran, salah satunya sektor pendidikan,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana)