Kinerja BLHD Dinilai Tak Transparan
CIKUPA,SNOL—Kinerja Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) menuai protes. Warga Kampung Talaga Kocak, Desa Talaga Kecamatan Cikupa menilai kinerja institusi tersebut tak transpran.
Terkait pemeriksaan uji labolatorium aliran limbah perusahaan yang diduga mencemari air bawah tanah di lingkungan sekitar.
Kepala Rt 03 Suep hidayat mengungkapkan, enam petugas BLHD kembali menyambangi PT Forisa Nusapersada (PT FN) di Kampung Talaga Kocak, Desa Talaga Kecamatan Cikupa, Kamis (12/3). Petugas meninjau aliran limbah perusahaan tersebut untuk kedua kalinya, karena diduga mencemari air bawah tanah di lingkungan sekitar.
Lanjut Suep, pemeriksaan dimulai dari pengecekan sumber pembuangan limbah dan http://bhutandirectory.com/mexico-levitra menelusuri saluran drainase buatan yang dialiri limbah pabrik tersebut. Pemeriksaan kali ini tertuju pada 4 titik yaitu sampel inlet IPAL 2 liter, sampel outlet IPAL 2 liter, badan air di depan pabrik 2 liter dan bak penampungan air limbah domestik 2 liter. Sebelumnya petugas sudah melakukan pemeriksaan pada tanggal 1 Desember 2014.
“Tadi pihak BLHD kembali mengutus enam orang pegawai dan melakukan pengambilan sampel. Katanya buat cek ke laboratorium lagi. Saya heran padahal hasil yang pertama saja warga belum mengetahui, kok sekarang melakukan pengecekan lagi sebenarnya ada apa ini?,” ungkapnya kepada Satelit News, kemarin.
Pengambilan sampel yang kedua ini kata Suep membuat warga kecewa. Menurutnya, warga menilai BLHD terkesan membela perusahaan serta tidak transparan terhadap warga. Padahal hasil investigasi warga jelas bila limbah yang diduga mencemari air tanah tersebut berasal dari PT FN dan sudah dilakukan pengecekan sebelumnya. “Kami kecewa dengan kinerja BLHD dan tidak transparan,” tegasnya.
Ia berharap, pemeriksaan kedua ini ada titik terang karena warga Kampung Talaga Kocak sudah sangat resah. Terlebih masalah ini dianggap sudah lama dan belum ada tindakan atau respon dari perusahaan maupun BLHD untuk warga. “Saya akan terus mengawal jalannya pengecekan aliran limbah pabrik PT FN, karena saya yakin aliran itu jelas dari pabrik tersebut,” tandasnya.
Ketua RW 03 Suhaimi menambahkan, ketidakjelasan penanganan masalah ini terkesan menyepelekan aspirasi warga Kampung Talaga Kocak. Dirinya pun sudah tidak sabar menunggu langkah kongkrit Pemkab Tangerang.
“Saya berharap BLHD segera mengeluarkan hasil lab, supaya tidak hanya ambil sampel-sampel saja. Karena warga sudah banyak yang mempertanyakan dan saya juga siap mengawal jalannya tindakan di lokasi serta mengharapkan urusan ini cepat selesai,” terangnya.
Lanjut Suhaimi, warga Kampung Talaga Kocak sudah mulai kehabisan kesabaran dan mengancam akan menutup sendiri aliran limbah pabrik PT FN yang mengalir melewati kampung tersebut. Masyarakat berharap pihak-pihak terkait bisa menyelesaikan masalah limbah tersebut, karena warga rindu air tanah yang bersih serta penyelesaian masalah ini.
Terpisah, Kepala Badan Pengawasan dan Pengendalian, BLHD Asep Jatnika mengatakan, sementara ini BLHD masih dalam proses pemeriksaan yakni dengan pengambilan sampel kedua. Karena harus ada perbandingan antara lab satu dengan yang lain.
“Kalau hasil sampel ini masih sama dengan yang pertama, artinya perusahaan tidak ada perbaikan. Kami akan proses sesuai hukum yang berlaku. Saya hanya menindaklanjuti apa yang sudah pernah dilakukan BLHD. Saya berharap masyarakat bersabar,”ungkapnya. (mg26/aditya)
Tinggalkan Balasan