Kapal Jaringan Narkoba International Dibakar
KOSAMBI,SNOL—Kapal Motor (KM) 6633 pengangkut 862 kg sabu milik jaringan narkoba internasional dibakar Badan Narkotika Nasional (BNN) di laut Pantai Dadap, Kecamatan Kosambi, Selasa (10/3).
Sebelumnya, BNN menangkap Wong Chi Ping (WCP) gembong narkoba dan buronan di tujuh negara, di Jakarta Barat bersama 9 orang lainnya, Senin (5/1) lalu.
Pantauan Satelit News, pembakaran KM 6633 di laut Pantai Dadap ini menjadi tontonan masyarakat. Awalnya warga sempat kaget karena banyaknya anggota polisi bersenjata lengkap, serta anggota BNN yang berkumpul di kawasan Dadap terutama pesisir Kampung Ceng-in.
Nuryanto warga dadap mengungkapkan, kedatangan anggota polisi dan BNN bersenjata lengkap membuat sebagaian warga kaget dan menduga kawasan Dadap Cheng-in bakal dibongkar. “Kaget aja kirain mau bongkar kawasan ceng-in, eh ternyata kapal yang dibakar,” ujarnya sambil tersenyum kepada Satelit News, kemarin.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Dedi Fauzi El Hakim mengatakan, penyelundupan menggunakan kapal nelayan dimaksudkan untuk mengelabui petugas dan meloloskan narkoba dari pemeriksaan x-ray di bandara atau pelabuhan.
“Maka dari itu selain sabu yang kami musnahkan, kapal nelayan yang digunakan untuk mengangkut sabu juga kami bakar. Ini untuk membuat jera nelayan agar tidak mencoba membantu sindikat narkoba dengan iming-iming upah dari penyelundup narkoba. Kami akan terus melakukan pemberantasan narkoba, karena jelas narkoba selain bisa merusak raga juga jiwa pemakainya,” tegas Dedy.
Kasat Narkoba Polresta Tangerang, Kompol Agus Hermanto menambahkan, jaringan ini sangat profesional. Hal tersebut dilihat dari pembagian tugas dan peran masing-masing orang. “Mereka sangat memahami situasi. Maka dari itu mereka melakukan penyelundupan dengan menggunakan kapal nelayan,” imbuhnya.
Sementara itu, menyikapi peredaran narkoba dengan kapal nelayan, Pemkab Tangerang akan menyiapkan tiga pos pantau di www.timesofmusic.com pesisir pantai. Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengatakan, ketiga pos tersebut terletak di Kronjo, Cituis dan Teluknaga. Nantinya, ketiga pos tersebut akan diisi oleh personil yang dilengkapi perlengkapan dalam mengawasi aktifitas bongkar muat kapal, sebagai antisipasi penyelundupan narkotika. Ia menambahkan, bila pesisir pantai kerap dijadikan tempat bongkar muat kapal, meski tidak secara rutin.
“Untuk mengawasi 50 kilometer persisir pantai di Kabupaten Tangerang, kami akan buatkan posko pantau,” tegasnya usai pemusnahan sabu-sabu di Garbage Plants Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta.
Zaki mengaku pengawasan tersebut tak bisa dilakukan oleh Pemkab Tangerang semata, tetapi perlu melibatkan personil lainnya, kepolisian dan TNI. Maka itu, perlu adanya personil khusus yang bertugas dalam melakukan pengawasan selama 24 jam sehingga upaya penyelundupan dapat dicegah.
Ia mengakui beberapa kali pesisir pantai di Kabupaten Tangerang kerap dijadikan sebagai tempat penyelundupan narkotika. Misalnya saja penangkapan terbesar oleh BNN beberapa waktu lalu yang merupakan paling banyak untuk asia tenggara. “Penjagaan di pesisir pantai harus konsisten. Maka itu, kami minta tambahan personil dan alat untuk mengawasi,” pungkasnya. (mg26/aditya)