Nilai-nilai Pancasila Tangkal Penyakit Sosial
TANGERANG, SNOL—Rendahnya pemahaman masyarakat akan nilai-nilai Pancasila mengancam keutuhan berbangsa dan only now bernegara. Hal itu salah satunya ditandai dengan maraknya penyakit sosial di masyarakat seperti radikalisme, kekerasan serta konflik di masyarakat.
“Kohesivitas kita bermasyarakat semakin hari, makin longgar. Selain itu terjadi peningkatan eskalasi kriminalitas dengan beragam modus yang terus terjadi,” terang anggota MPR Irgan Chaerul Mahfiz dalam acara Sosialisasi 4 Pilar di salah satu rumah makan di kawasan Tangerang, Minggu (8/3).
Selain Irgan, hadir juga dalam acara ini adalah anggota DPRD Provinsi Banten dari PPP, Iskandar Zulkarnaen, Ketua Fraksi PPP DPRD Kota Tangerang Yati Rohayati dan perwakilan dari Pemkot Tangerang, Budi Darmato. Irgan menegaskan, toleransi dan semangat kegotong-royongan serta kepekaan sosial di masyarakat juga semakin berkurang.
“Kekeluargaan kita sebagai anak bangsa pun semakin terdegrasi,” terangnya. Untuk itulah jelasnya, MPR mengajak kembali masyarakat mengukuhkan nilai-nilai Pancasila. “Jangan-jangan masyarakat sudah lupa akan nilai-nilai Pancasila atau rasa nasionalisme semakin berkurang. Inikan bahaya sudah ada di depan mata namanya,” terangnya. Karenanya, tambah anggota Komisi IX ini, nilai-nilai bermasyarakat harus tetap dijaga.
Sebab bila nilai Pancasila semakin terlupakan, maka hal itu berpotensi merusak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Padahal, keluhuran Pancasila adalah nilai untuk menjaga masuknya pengaruh budaya asing, seperti westernisasi dan sikap individualistik.
Karenanya, MPR, kata Ketua Fraksi PPP DPR RI ini berharap agar kedepan melalui sosialisasi ini, tercapai tujuan besar untuk tetap terpeliharanya persatuan. “Karenanya sosialisasi ini terus kita lakukan, baik ke tokoh-tokoh masyarakat, pemuda, maupun para birokrat dan seluruh elemen masyarakat,” tegasnya. Ia pun berharap dengan adanya sosialisasi semacam ini masyarakat terbangun kesadarannya.
“Sosialisasi ini cuma salah satu cara saja untuk melaksanakan agenda kita dalam rangka menjaga NKRI, medianya mungkin lewat apa saja bisa,” tegasnya. Selain itu, yang tak kalah pentingnya adalah penegakan hukum tanpa pandang bulu, khususnya untuk pencegahan korupsi.
“Misalnya, dalam proyek pemerintah semuanya harus transparan, baik dalam hal pemenang tender maupun proses pengerjaan, itu yang saya kira harus dilakukan, tidak ada lagi yang boleh ditutup-tutupi,” terangnya. (made)
Tinggalkan Balasan