Penyediaan Mesin Pengolah Sampah Mendesak

SETU,SNOL—Penanganan dan canadian healthcare levitra pengelolaan sampah di Kota Tangerang Selatan belum maksimal. DPRD Tangsel mendorong upaya penerapan incinerator atau alat pembakar sampah oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

melalui PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS).

Anggota Komisi I Bidang Pemerintahan DPRD Tangsel, Dewi Indah Damayanti mengungkapkan, kalau memang penerapan alat itu penting sebaiknya digarap secepat mungkin. “Kalau memang hal itu merupakan kebutuhan yang sangat mendesak dan untuk kepentingan masyarakat Tangsel, saya kira sah-sah saja,” ujar Politisi asal Nasdem itu.

Sambil menunggu sebanyak 6 pasar yang menjadi target aset yang bakal diserahkan Pemkab Tangerang, maka perlu mengoptimalkan yang ada. Setidaknya ada sinyal untuk menempati lahan seluas 2 ribu meter persegi di bilangan Parigi Lama Pondok Aren yang saat ini digunakan untuk pengolahan sampah.

Adapun terkait gedung yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum di lokasi itu, semestinya jangan jadi kendala. “BUMD bekerja sama dan berkoordinasi dengan PU pusat menangani lahan pembuangan sampah, selagi aset kita sampai saat ini belum diserahkan oleh Kabupaten Tangerang,” tambahnya.

Dia berharap, sosialisasi kepada masyarakat juga penting dilakukan oleh BUMD soal wacana ini. Terlebih hingga kini program-program BUMD belum terdengar gaungnya dimasyarakat.

“Keberadaan BUMD memang sampai sekarang belum terlihat jelas kiprahnya di masyarakat. Padahal mereka sudah mempunyai program dan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Mungkin saja karena kurang sosialisasi sehingga tidak terdengar,” ujarnya.

Sebelumnya Direktur PT PITS, Andi Alaudin Huduri, Jumat (6/3), mengaku sudah menyiapkan alat canggih itu. Dia yakin, mengolah sampah dengan incinerator untuk menghasilkan pupuk itu tak perlu lagi dengan cara manual. “Alatnya sudah ada dan tinggal digunakan saja tapi masih terkendala lahan. Untuk menempatkatkan alat itu belum ada lahanya,” ungkapnya.

Dia menerangkan alat itu seharga Rp 3 miliar, namun Pemkot Tangsel tak perlu mengeluarkan uang sebesar itu. “Jadi nanti kerjasama saja karena kami dipercaya sebagai distributor tunggal,” paparnya.

Alat itu mampu membakar sampah menjadi asap sampai 20 ton perhari. Alat itu tentu sangat efektif diterapkan di only now Tangsel yang memiliki persoalan dengan sampah perkotaan.

Sementara itu, Kabid Kebersihan, Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemukiman (DKPP) Tangsel, Yepi Suherman, mendukung mengunakaan alat canggih itu. Dengan menggunakan alat canggih incinerator maka sampah tak lagi menumpuk seperti saat ini. “Kami mendukung sekali wacara itu. Untuk mewujudkannya perlu kerjasama SKPD terkait, seperti Badan Lingkungan Hidup Daerah, Dinas Pertanian, dan lain-lain,” katanya. (pramita/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Anda dapat menggunakan tag dan atribut HTML: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>