Jangan Tertipu Takjil Murah

Dinkes Imbau Waspadai Jajanan Saat Berbuka Puasa

TANGERANG,SN— Warga Kota Tangerang harus pintar-pintar memilih takjil atau menu berbuka puasa. Jangan tertipu harga takjil murah. Perhatikan juga kebersihan lingkungan serta pemilihan zat pewarna makanan yang digunakan pedagang.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Rostiwie. Waspada dan teliti saat membeli, kata mantan Asisten Daerah II Pemkot Tangerang itu, akan menghindarkan konsumen dari efek buruk zat makanan berbahaya. Selain itu dia mengingatkan masyarakat agar jangan sampai mudah terpengaruh dengan harga. Jangan sampai karena tertarik dengan harga murah konsumen mengabaikan faktor-faktor kesehatan.

“Untuk kesehatan keluarga dan diri masing-masing, jelas masyarakat yang lebih memahami apa yang mesti dilakukan. Kami hanya menghimbau dan mengingatkan, jangan mengindahkan kesehatan dan kualitas bahan makanan hanya karena faktor murah,” ujarnya. Dinkes Kota Tangerang, imbuh Rostiwie, sudah meminta para pedagang makanan untuk menggunakan bahan-bahan yang sehat dan dianjurkan. Selain itu, Dinkes juga telah melakukan inspeksi mendadak di sejumlah pasar tradisional dan pasar dadakan yang menjual menu buka puasa. Diantaranya pasar lama yang terletak di jalan Kisamaun dan pasar jajanan di dekat bioskop Mandala Kecamatan Neglasari Tangerang.

“Kita juga sudah melakukan pembinaan dan pendekatan secara persuasif dengan para pedagang pasar agar menggunakan pewarna dan pemanis yang memang dianjurkan,” katanya, Rabu (2/7).

Salah seorang warga Kota Tangerang, Maryanih mengatakan makanan takjil memang jadi sesuatu yang sangat ditunggu saat Ramadan, khususnya untuk berbuka. Menurutnya, tidak sedikit penjual makanan di Pasar lama yang tidak memperhatikan faktor kesehatan lingkungan seperti menjual bahan makanan siap saji tanpa ditutup.

“Kalau bulan puasa seperti ini, saya sudah biasa membeli menu buka puasa di pasar lama ini. Seperti kue, kolak dan goreng-gorengan, namun yang perlu diingat bukan hanya kemasannya, tapi kita juga harus lihat kualitas menu takjilnya,” katanya. (uis/gatot)