Sampah Tangsel Diduga Dibuang ke Desa Bunder
CIKUPA,SNOL Warga Desa Bunder Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang resah dengan aktivitas pembuangan sampah liar di wilayahnya. Tumpukan limbah itu diduga dari wilayah Serpong Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Warga mengancam akan membakar truk jika masih membuang sampah.
“Aktivitas pembuangan sampah ini sudah berlangsung sejak saya belum menjadi lurah, mungkin sudah setahun lebih. Ini membuat warga resah karena baunya menyengat,” ujar Muchtar, Lurah Bunder, Kecamatan Cikupa kepada Satelit News, Selasa (12/6). Sampah ini dibuang di atas lahan milik PT Graha Mitra Sentosa (GMS) seluas sekitar 1400 hektar.
Belum lama ini pihaknya pernah mengamankan sejumlah truk yang hendak membuang sampah. “Saat ditanyakan, si sopirnya ngaku sampah itu berasal dari wilayah Serpong dan sekitarnya. Itu kan wilayah Tangsel, kok dibuangnya di sini. Saya juga sudah melarang, tapi aktivitas pembuangan sampah itu tetap terjadi. Mereka membuangnya pada tengah malam atau akhir pekan,”paparnya.
Muchtar mengaku sempat dituding oleh warga bermain dengan oknum yang membuang sampah tersebut. Bahkan kantor Kelurahan Bunder sempat didemo warga Minggu (10/6) siang. “Saya jelaskan, saya tidak ada main. Kemudian saya dan warga bersama-sama membersihkan sampah tersebut,” jelasnya.
Sampah-sampah itu kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin oleh Muchtar dengan menggunakan dana pribadi. Saat ini kondisi lahan milik PT GMS sudah dipagari dan diportal warga. Langkah ini untuk mencegah aktivitas pembuangan sampah liar disana.
“Meski sejumlah sopir yang diamankan mengaku sudah mengantongi izin dari pemilik lahan untuk membuang sampah, kondisi ini tetap tidak diterima oleh warga. Sisa sampah yang tidak terangkut akan diratakan dengan tanah,” ungkapnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kabupaten Tangerang Moch Eko Riyadi menegaskan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan memanggil pihak kelurahan, pengembang PT GMS dan Dinas Kebersihan. “Kami sudah meninjau lokasi. Kami akan panggil pihak-pihak terkait untuk memberikan penjelasan, terutama pemilik lahan PT GMS,” pungkasnya. (fajar aditya/jarkasih)