Calon Mantu Bunuh Keluarga Mertua
TANGERANG,SNOL—Gara-gara cinta tak direstui, Ramadhan Gumilang menghabisi nyawa tiga anggota keluarga kekasihnya, Selasa (29/4) sore. Pemuda 25 tahun itu membunuh Dukut dan Yanti, suami istri orangtua Dewi, kekasihnya, dengan menggunakan kunci Inggris. Dia juga membunuh Prasetyo (13), anak bungsu di keluarga yang tinggal di Jalan Bungur III No. 184, Kelurahan Periuk Jaya Kecamatan Periuk Kota Tangerang itu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus pembunuhan satu keluarga yang sempat menggegerkan warga sekitar itu, terjadi sekitar siang hari. Bermula ketika Ramadhan Gumilang bertamu ke rumah korban, sekitar pukul 12.00. Kehadiran pelaku pun diterima oleh Yanti, ibu kekasihnya. Keduanya pun sempat berbincang di ruang tamu.
Sementara Dukut, suami Yanti berada di lantai dua dan Prasetyo sedang di kamarnya. Saat perbincangan di ruang tamu, Yanti meminta kepada pelaku untuk tidak lagi melanjutkan hubungan asmara mereka dengan Dewi, putri sulungnya.
Permintaan ini sudah kerap dilontarkan oleh keluarga Dewi kepada pelaku. Apalagi, hubungan khusus (pacaran, red) antara Dewi dan pelaku sudah tidak lagi terjalin sejak beberapa bulan terakhir. Di sisi lain, kedatangan pria yang pernah bekerja di perusahan tambang di Kalimantan ini untuk meminta diijinkan kembali berpacaran dengan Dewi.
Namun seperti yang sudah-sudah, Yanti menolak karena tidak ingin putri semata wayangnya disakiti pelaku. Akibat penolakan ini, tensi pembicaraan pun semakin meninggi. Menghindari pertengkaran lebih jauh, Yanti memilih untuk meninggalkan pelaku ke dapur. Namun ternyata, kondisi ini dipergunakan pelaku untuk membantai seisi rumah.
Pelaku yang memang sudah mempersiapkan kunci Inggris, mendatangi Yanti ke dapur dan langsung memukulkan berulang kali kunci inggris tepat di kening Yanti. Di tempat yang sama, pelaku menghabisi Praseto. Selanjutnya dia naik ke lantai atas dan menyerang Dukut dengan menggunakan kunci Inggris hingga tewas.
Beberapa saat setelah aksi pembantaian di dalam rumah, Bagas, 16, anak kedua pasangan ini tiba di rumah dari sekolah. Saat masuk ke dalam rumah, Bagas bertemu pelaku. Keduanya bahkan sempat berbincang-bincang.
“Bagas, mama sakit tuh,” ujar pelaku kepada Bagas. Kemudian Bagas naik ke lantai dua untuk ganti seragam sekolahnya. Pelaku mengikutinya dari belakang dan ditengah tangga kepala Bagas di-hujami dengan kunci inggris oleh pelaku.
Bagas sempat melawan dan berhasil lolos. Dia kemudian lari ke luar rumah untuk minta tolong kepada tetangga. Dia sempat diobati di klinik dekat rumah dan kembali lagi ke rumahnya bersama warga. Remaja itu mendapati ibunya, Heriyanti (45) terkapar bersimbah darah di ruangan dapur. Di sampingnya terdapat jasad adik kesayangan Prasetyo (13) yang merupakan siswa kelas 2 SMPN 12 Kota Tangerang.
Kemudian Bagas bersama warga lainnya naik ke lantai dua dan didapat pula ayahnya Dukut (50) telah tewas di kamar. Pada kesempatan yang sama, pelaku kabur melalui atas belakang rumah di lantai dua. Tapi niat pelaku kabur ini diketahui warga dan meringkusnya kemudian dibawa ke Polsek Jatiuwung.
“Dewi (kekasih korban, red) saat kejadian tidak di rumah. Kerja di Kuningan. Pelaku sempat mau lari dari atap,” kata Ujang Umar, Ketua RT 06.
Ujang sendiri menjelaskan kemungkinan besar aksi ini sudah direncanakan oleh pelaku. Pasalnya, pelaku sudah ada di rumah tersebut sejak pukul 12.00, dengan dalil bertamu. Sepengetahuannya, pelaku yang merupakan warga jatiuwung, Kota Tangerang itu sudah empat tahun memiliki hubungan asmara dengan Dewi, anak sulung korban. Namun, orang tua Dewi tidak merestui hubungan itu dan terjadilah pembunuhan ini.
Kapolres Metropolitan Tangerang Kombes Riad menyatakan setelah mendapat informasi dari masyarakat ada kasus pembunuhan pihaknya langsung meluncur ke lokasi kejadian. Pelaku yang sempat diamankan oleh masyarkat langsung ditangkap digelandang ke Polsek Jatiuwung.
Sementara tiga orang yang masih dalam satu keluarga korban pembunuhan itu langsung dibawa ke RSUD Tangerang, untuk otopsi. “Pembantaian satu keluarga ini diduga sudah direncanakan oleh pelaku karena sudah mempersiapkan linggis dan pisau, “ kata Riad di lokasi kejadian. Riad me-nyatakan motif pembunuhan ini diduga sakit hati karena hubungan asmaranya dengan Dewi, putri sulung dari pasangan Dukut dan istrinya Yanti tidak direstui.
“Pria penggangguran ini bisa dikenakan pasal pembunuhan berencana, “ujar mantan penyidik Densus 88 itu. (fin/jojo/gatot/jpnn)