Andi Soraya Minta 10 Mobil dan Tanah di Lombok
SNOL. Meski sidang cerai belum dimulai, Andi Soraya dan Rudi Sutopo sudah ribut soal harta gono-gini. Menurut kuasa hukum Rudi, Mada Mardanus, tidak semua harta yang diklaim Aya- sapaan akrab Andi Soraya- merupakan harta bersama.
Sebelumnya, Andi melayangkan surat dan merinci 17 harta yang didapatnya selama menikah dengan Rudi. Yakni sepuluh mobil mewah semisal Porche Cayanne 545 Turbo dan Ferrari F 430, sebidang tanah dan bangunan di Jalan Maleo Sektor 9 Bintaro Jaya, tanah seluas 2115 di Mataram, Lombok, serta lima rekening bank.
”Intinya, Ibu Andi Soraya mengklaim 17 harta ini sebagai harta bersama. Padahal, tidak semuanya harta bersama,” ujar Mada di Tee Box, Jakarta Selatan, Jumat (29/11).
Pihaknya akan segera membuat surat klarifikasi kepada Aya. Tetapi kalau memang ada harta yang diberikan Rudi sebagai hadiah, pihaknya akan segera memberikannya secara langsung. ”Kalau mobil yang berplat AYA itu memang hadiah. Mungkin akan langsung diberikan,” katanya.
Sejauh ini, Rudi diakui Mada masih bisa diajak berkomunikasi untuk menyelesaikan perkara tersebut. Bahkan, untuk urusan harta, Rudi dikatakannya akan bersikap kooperatif. Mada menambahkan, saat menerima surat permintaan harta gono-gini dari Aya, Rudi langsung bersikap tegas dengan mengusir istrinya itu dari rumah.
”Saya meminta kepada kuasa hukum saya, mengirimkan surat somasi kepada istri saya untuk meninggalkan rumah yang bukan haknya, dalam waktu tujuh hari. Terhitung dari tanggal 2 Desember 2013,” tulis Rudi dalam keterangan persnya.
Dalam surat itu, Rudi pun menyebutkan sudah menjatuhkan talak kepada Aya, 3 November lalu. Dan Aya diakuinya menerima keputusan itu dengan menyerahkan buku nikah untuk proses perceraian. ”Dan di hari yang sama, saya beserta anak saya meninggalkan rumah kami untuk menghindari keributan,” tulisnya lagi.
Menurut Inta Amelia yang juga kuasa hukum Rudi, rumah tangga kliennya sudah tidak sehat. Pasangan yang menikah 18 November 2011 itu kerap bertengkar hingga membuat suasana rumah panas. Kelalaian Aya dalam mengurus suami dan anak-anak diakuinya menjadi pemicu utama perceraian itu. ”Bu Andi sering meninggalkan rumah tanpa pamit sekalipun ada Pak Rudi di hadapannya,” ungkapnya. (dny/jpnn)