Suara Jayabaya Oke Juga
LEBAK,SNOL Wajah Mulyadi Jayabaya (JB) sangat ceria. Senyum di wajahnya terpasang lebar-lebar. Dua jempolnya diangkat, pinggulnya bergoyang. Tangan kanan memegang mix sementara mulutnya terus mengeluarkan suara terbaiknya.
Ya. Kemarin siang, Bupati Lebak dua periode itu bernyanyi dan bergoyang di depan umum dalam kegiatan Paturay Tineng (perpisahan) di Gedung Negara Pendopo Pemkab Lebak. Ada dua lagu yang disenandungkannya. Lagu pertama miliki Broeri Marantika. Judulnya mirip seperti situasi yang sedang dihadapinya. “Izinkan aku pergi” merupakan lagu pertama yang dipamerkannya dengan suara merdu.
Setelah itu, dia membuat ratusan warga dan unsur Muspida Kabupaten Lebak bergoyang dangdut. Benar-benar bergoyang. Dia menggoyang undangan melalui lagu Meggi Z berjudul “Hasrat Murni.”
“Mengapa sembunyikan, Mengapa kau tak mau katakan, Membisu seribu kata, Jikalau ku bertanya padamu, Masihkah kau mencintaiku.. Mengapa sembunyikan……Lalalala,”JB bernyanyi melepaskan nada terbaik yang bisa dinyanyikannya. Tak pelak, nyanyian tersebut membuat tamu undangan larut dalam suasana suka cita. Apalagi sebelumnya mereka yang hadir tidak menyangka JB bisa bernyanyi sambil berjoged. Secara spontan tamu undangan yang hadir juga ikut berjoget. Mereka juga menyoraki sang mantan Bupati yang bernyanyi tanpa didampingi mantan Wakil Bupatinya, Amir Hamzah. Sorakan penonton disambut JB dengan semakin mengeraskan suara bernyanyinya.
“Ayo kita bersama-sama berjoged lagi untuk menghilangkan kepenatan. Yang langsung mau makan siang silahkan ke tempat yang sudah disiapkan,” ujarnya saat bernyanyi. Nyanyian Jayabaya merupakan bagian penutup kegiatan Paturay Tineng. Sebelumnya, saat memberikan kata sambutan ia berharap kepada Bupati Lebak periode 2013 – 2018 untuk belajar memahami karakteristik sosial masyarakat dan demografi wilayah Kabupaten Lebak. Setelah itu, lanjut JB, pasangan bupati dan wakil bupati penggantinya tersebut menyusun rencana strategi pembangunan jangka pendek, jangka memengah dan jangka panjang.
Sekretaris Daerah (Sekda) yang juga pelaksana harian (Plh) Bupati Lebak Dede Djaelani mengakui, selama 10 tahun memimpin, Lebak lebih baik karena karakter kepemimpinan JB yang progresif terutama dalam hal pembangunan infrastruktur.
“Kami tidak bisa memberikan apa-apa selain mendoakan agar Pak JB diberikan kesehatan dan usia yang panjang,” tuturnya. Sementara tokoh masyarakat Lebak Koswara Purwasasmita menyatakan, Kabupaten Lebak saat ini masih tertinggal. Oleh karena itu, kebijakan pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat harus dilanjutkan. (ahmadi/gatot)