Ahmad Fathanah dan Wanita-Wanita Cantik di Mata Istrinya

F-Sefti Sanustika-RIDLWAN JPNN

KECEWA TRI KURNIA, MANGKEL SAMA VITALIA

Di mata istrinya, Sefti Sanustika, seburuk apa pun citra Ahmad Fathanah, pria itu tetap disayanginya. Yang membuat Sefti emosional dan tidak bisa menerima adalah adanya perempuan-perempuan cantik di sekeliling tersangka kasus suap kuota impor daging sapi itu.

RIDLWAN HABIB, Jakarta

PERASAAN dongkol Sefti terhadap cewek-cewek tersebut diungkapkan di depan media yang menemuinya di Restoran Meat Lovers, Margonda Raya, Depok(10/5).

“Kalau ke Bapak, aku sudah memaafkan. Aku sayang banget sama beliau. Yang aku masih nggak terima, wanita-wanita itu,” ujarnya penuh emosi.

“Terus terang, aku sekarang hanya mikirin masa depan anakku, Amira. Sebab, semua harta sudah disita KPK,” tambahnya. Amira adalah putri semata wayang Sefti hasil pernikahannya dengan Fathanah pada Desember 2011. Amira baru berusia satu setengah bulan.

Perempuan-perempuan cantik yang dimaksud Sefti itu adalah Maharany Suciyono (mahasiswi), Ayu Azhari (artis), dan Vitalia Shesya (model). Ketiganya diketahui dekat dengan Fathanah serta pernah mendapat barang dan uang dari makelar impor daging sapi tersebut.

Vitalia diberi hadiah mobil Honda Jazz terbaru dan jam tangan merek Chopard seharga Rp 70 juta oleh Fathanah. Maharany diberi uang Rp 10 juta untuk menemaninya di sebuah hotel. Ayu Azhari menerima uang sekitar Rp 37 juta untuk mengisi acara yang diorder Fathanah.

Fathanah juga berhubungan dengan Tri Kurnia, seorang penyanyi dangdut, yang tidak lain adalah sahabat Sefti. Oleh Fathanah, Tri diberi mobil Honda Freed putih. Tidak heran bila Sefti sangat marah dan tidak bisa menerima sikap temannya tersebut. “Aku shock waktu denger itu. Langsung aku telepon dia,” ujarnya.

Di ujung telepon, Tri cepat-cepat meminta maaf. “Tapi, aku belum puas, aku datangi rumahnya,” kata Sefti.

Saat bertemu, Tri langsung mencium tangan dan kaki Sefti. “Maafin aku, maafin aku,” katanya menirukan ucapan Tri.

Untunglah, perempuan asli Citayam, Depok, tersebut bisa menahan kemarahan. “Aku cuma bilang, kamu kok tega banget sih. Bapak kan suamiku,” katanya.

Menurut Sefti, Tri mengaku khilaf menerima hadiah dari Fathanah. Tri juga tidak memberikan “kompensasi” apa pun ke suaminya. “Dia bilang menerimanya karena sudah kenal,” katanya.

Apakah Sefti akan menemui Vitalia? Dia menggeleng. “Buat apa? Aku bicara di sini saja, nggak mau aku ketemu dia,” ujarnya dengan ekspresi sewot.
Apalagi, Sefti mendengar Vitalia mendapatkan job iklan setelah tampil di sebuah majalah dewasa.

“Tolong deh, Mas, dipikirkan, apa ya mungkin dia cuma nerima dari suamiku? Apa yang dia berikan aku nggak mau tahu, heran aja ada wanita begitu,” cetusnya.

Bagaimana dengan Ayu Azhari? “Oh, kalau Mbak Ayu, kami pernah ketemu. Aku hormat sama beliau,” katanya.

Sefti sama sekali tidak menyangka bahwa suaminya seorang pelaku suap. “Aku tidak pernah bicara soal pekerjaan bapak. Lagi pula, handphone bapak diberi security code, aku tidak bisa buka,” ungkap mantan penyanyi dangdut itu.

Sefti mengenal Fathanah pada Juni 2011 melalui perantara seorang teman. Setelah menikah, Sefti sering berkunjung ke Makassar, rumah keluarga besar Fathanah. “Saya satu-satunya istri yang sah. Bapak memang pernah menikah dua kali, tapi sudah diceraikan semua,” jelasnya.

Sefti hafal makanan kesukaan suaminya, yaitu ayam goreng. “Kalau hobinya, bapak suka karaoke, senang nyanyi bareng aku,” ucapnya.

Tapi, anehnya, walau sudah hampir dua tahun menikah, Sefti mengaku tidak tahu apa sejatinya bisnis suaminya. “Tiap malam bapak selalu pulang ke rumah, tapi tidak pernah cerita apa-apa,” terangnya.

Sefti mengaku mengenal Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) sebagai presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah bertemu dalam sebuah makan malam. “Hanya sekali (bertemu), itu pun tidak berbincang. Kami beda meja.”

Di rumah, terang Sefti, tidak ada atribut PKS sama sekali. “Tidak pernah nama PKS disebut, stiker, baju, tidak ada. Saya yakin bapak bukan kader PKS. Tapi, beliau kenal Pak Luthfi sejak saat kuliah di Arab Saudi,” ucapnya.

Sefti juga mempertanyakan langkah KPK yang menyita hampir semua harta Fathanah dan dirinya. “Termasuk kalung dan cincin yang aku beli dengan uangku sendiri. Semua disita KPK,” cetusnya.

Setelah semua disita KPK, Sefti berpikir untuk kembali naik panggung menjadi penyanyi dangdut. Dulu dia pernah punya album berjudul Bang Ujang dan kondang dengan nama panggung Septi Angel. “Ya, kemungkinan itu (menyanyi lagi), habisnya aku cuma bisa menyanyi sih,” tuturnya.

Saat diminta menyanyi, Sefti dengan fasih melantunkan refrain lagunya. “Ku tak mau lagi pacaran denganmu, selalu tak ada enaknya pacaran denganmu, lama-lama bisa gila.”

Namun, itu hanya berlangsung semenit. Sefti lalu terisak. “Aku sedih, anakku masih bayi,” ujar perempuan kelahiran 22 Maret 1984 tersebut.

Sefti pun menitip pesan untuk suami yang sedang menjalani masa tahanan. “Sabar ya, Pa. Mama dukung terus. Zikir dan berdoa semoga semua cepat selesai,” katanya.

Sefti sempat memberikan ultimatum agar jangan ada perempuan lain yang mengaku-ngaku sebagai istri suaminya. “Sekali lagi, aku tegasin, istrinya yang sah cuma aku,” tandasnya.

Dia heran dengan berita mengenai jumlah istri suaminya. “Ada yang bilang lima, ada yang bilang tiga, semua nggak benar. Yang benar, istrinya satu, ya aku saja,” tegasnya. (*/c5/c9/ari)