Tomcat Rambah Tangsel, Satu Bayi Positif Jadi Korban
PAMULANG, SN Serangan wabah serangga Tomcat mulai masuk ke wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sedikitnya, tiga warga Kota Tangsel jatuh sakit akibat terserang serangga yang dikenal dengan nama latin Paederus Riparius itu.
Ketiganya adalah AZ, bayi berusia tujuh bulan warga Pakulonan, Kecamatan Serpong Utara, Cintya (48) dan Jeffry (47), keduanya warga Jalan Ciater Raya, RT 09/10 Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong.
“Awalnya saya lihat di meja makan. Setelah diperhatikan dan brotherrice.org dicocokan dengan yang diberitakan media massa, ternyata serangga tersebut adalah Tomcat,” kata Cintya, pada Tangsel Pos (Satelit News Group), Jumat (23/3/2012).
Untuk mengatasi akibat serangan Tomcat yang mengandung racun itu, Cintya mengobatinya dengan salep sebagai bentuk penanganan sementara. “Agar tidak menyebar ke tubuh. Itu juga dari anjuran dokter yang diperoleh dari internet ini,” katanya.
Ketika pertama melihat kondisi tangannya usai digigit, Cintya bingung. Dia mengira kalau bercak merah di levitra from canada tangannya adalah karena terkena nyamuk. Namun, saat di dapur dia melihat binatang seperti tomcat dan kecil. Lalu dia tangkap menggunakan lap dan dilaminating. Bahkan untuk membuktikannya, Cintya melihat dengan memakai kaca pembesar.
“Ternyata benar itu tomcat. Adik saya juga kena (Jeffry-red), namun tidak apa-apa, cuma merah di tangan saja, dan sudah diberikan salep. Sedangkan saya satu gigitannya keluar nanah,” kata ibu satu anak ini. Usai digigit tomcat rasanya gatal-gatal dan perih lalu keluar nanah, namun saat berobat dan diberikan salep hydrocortisone, gatal-gatalnya hilang dan sekarang tingal merah saja.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel, Dadang M Epid mengatakan, laporan terbaru dari Kepala Puskesmas Serpong Utara menyebutkan terdapat seorang anak kecil di Pakulonan yang positif menderita dengan ciri-ciri penyakit serangan tomcat. “Informasi terkini, seorang anak usia tujuh bulan berisial AZ positif diserang tomcat,” kata Dadang, Jumat (23/3).
Adapun, Cintya warga Ciater, dipastikan terhindar dari serangan tomcat. Hasil pemeriksaan dari tim dokter Dinkes Kota Tangsel terhadap perempuan berusia 48 tahun itu, tidak positif tomcat. Meski pada bagian kulitnya terasa gatal, bentol-bentol dan memerah, diduga akibat diserang serangga, tetapi tidak diindikasikan diserang Tomcat. “Yang di Ciater (Cintya) kemungkinan adalah terkena penyakit kanker parotis (kanker kelenjar liur),” kata Dadang.
Berbeda dengan bayi AZ, kata Dadang, memiliki ciri-ciri dipastikan diserang tomcat. Saat ini AZ hanya dilakukan perawatan di rumahnya. Tetapi terus dipantau petugas kesehatan Puskesmas setempat. “AZ tidak perlu dirawat di rumah sakit. Kalau terjadi infeksi dari gigitan tomcat, akan diberikan salep anti alergi sesuai resep dokter,” kata Dadang.
Dadang menambahkan, serangga tomcat tidak selalu bersarang di lingkungan tempat tinggal pada area persawahan dan http://tropicalfiji.com/generic-levitra-from-india perkebunan. Di tengah keramain kota besar seperti di i use it Kota Tangsel yang pembangunnya kian meningkat, serangga ini bisa menyusup terbang. Contohnya, tempat tinggal AZ adalah lokasi yang jauh dari area persawahan atau perkebunan bisa ditembus tomcat.
Diprediksi serangga itu bermutasi dari lahan persawahan di pinggiran Kota Tangsel kemudian bertempat tinggal di hutan kota sekitar tempat tinggal AZ. Kemungkinan, bayi itu disengat tomcat saat bermain di hutan-taman kota. “Namun, racun dari gigitan tomcat tidak perlu khawatirkan,” kata Dadang.
Kendati demikian, Dinkes meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan dengan perkembangan serangga tersebut. Sebelum serangga ini menjadi momok membahayakan bagi warga di Tangsel. Dinkes juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan setempat untuk mengantisipasinya. “Pergerakan dari serangga ini yang harus ditekan. Kami menyiapkan obat gratis bagi penderita racun gigitan Tomcat,” kata Dadang.
Kepala Dinkes Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini mengatakan, warga yang menderita penyakit gatal-gatal dan memerah akibat gigitan serangga tomcat belum ditemukan di wilayahnya. “Sampai saat ini belum ada laporan pasien akibat serangan tomcat. Kalau ada laporan itu akan kami informasikan,” tandasnya. (fajar aditya/deddy)