Nenggak Miras, Tewas Dipangkuan Istri Muda
SERPONG,SNOL Nyawa Chaerudin tidak tertolong. Pria usia 58 tahun ini tewas setelah menenggak minuman keras (miras) di sebuah tempat hiburan malam di Kampung Buaran RT.01/06, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu dini hari. Sebelum tewas, CH sempat kejang-kejang di pangkuan seorang wanita yang diduga sebagai istri mudanya.
Kejadian berawal saat Chaerudin yang diketahui merupakan warga Jalan Kapling 2 No.63A, RT 13 RW 11, Kelurahan Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel tersebut bertemu dengan Anggelina Natasya atau yang akrab dipanggil Anggie (23), warga Jalan KH Dewantara RT 01 RW 05, Kelurahan Sawah, Ciputat, Kota Tangsel, pada Selasa (5/6) dini hari sekitar pukul 00.00 WIB. Keduanya bertemu di kawasan Pamulang, Kota Tangsel.
Setelah bertemu dengan wanita yang diduga sebagai istri mudanya itu, keduanya kemudian pergi ke warung nangka atau biasa dikenal alang-alang, yang terletak di very good site Kampung Buaran RT.01/06 Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong.
Di warung remang-remang ini, keduanya berkaraoke sambil menenggak minuman keras jenis bir hitam. Kemudian sekitar pukul 03.00 WIB korban tiba-tiba tubuhnya mengejang tak beraturan.
Ditemani Anggie, Chaerudin kemudian langsung dilarikan ke RS Buaran Sejahtera. Namun di tengah perjalanan, nyawanya tidak tertolong. Mendapat laporan, petugas dari Polsek Serpong kemudian langsung datang ke lokasi.
Kapolsek Serpong Kompol Nico Andriano mengatakan, anggotanya masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). “Kami belum bisa memastikan penyebab korban meninggal apakah karena miras atau lainnya, saat ini sedang diselidiki,” ujar Nico.
Dugaan sementara, Chaerudin meninggal akibat meminum minuman keras. “Dugaan sementara minum miras, namun karena usianya juga relatif tua bisa saja karena sakit,” kata Kapolsek.
Pihak kepolisian sudah meminta keluarga korban untuk melakukan visum, namun pihak keluarga menolaknya. “Kita sudah meminta agar korban divisum sehingga jelas unsur kematian korban, namun keluarganya menolak. Jadi kami juga tidak dapat memaksa. Korban langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan,” ungkap Nico saat dihubungi melalui telepon genggamnya. (irm/bnn/jarkasih)