Membaca Jalan Pikiran Rano
RANO hebat. Tidak tergesa-gesa menentukan pendampingnya. Dia justru diuntungkan karena bisa melihat dan mengukur kekuatan lawan. Biarkan masyarakat menilai calon dari berbagai aspek. Rano pasti punya itung-itungan sendiri.
Wahidin (WH)-Andika sudah sepakat sepaket. Beberapa hari lalu pasangan ini mendapat dukungan koalisi dari PKS dan Hanura. Cukup lumayan. Tapi masih ada parpol lain yang belum bersikap. Bisa saja support WH bertambah lagi atau rame-rame gabung ke PDIP.
Publik memang sedang silau dengan sinar WH. Berharap ada perubahan di Banten jika WH juara. Namun seringkali publik juga mempertanyakan siapa yang pantas mendampinginya? Ternyata Andika Hazrumy, anak sulung Ratu Atut Chosiyah yang sekarang dibui karena kasus hukumnya.
Isu di lapangan, ada sebagian masyarakat yang kecewa dengan WH yang berpasangan dengan Andika. Pada pilkada sebelumnya, WH menjadi rival politik Atut dan WH kalah. Sekarang, WH justru menerima anaknya Atut menjadi calon wakilnya dan belum tentu menang. Rival WH sekarang juga termasuk orang yang luar biasa.
Rano dalam posisi bagus. Jika kabar kuat berpasangan dengan birokrasi terwujud, maka jelas Rano tidak hanya mengejar aspek politis, dalam hal ini mesin partai.
Petahana akan membuat warga terharu karena orang biasa akan mendampinginya untuk mengelola pemerintah yang baik jika menang. Namun Rano juga harus realistis apakah pilihan birokrat itu sudah benar-benar bisa mampu menyaingi suara lawan?
WH harus hati-hati dengan Rano. Pilihan wakil Rano yang representatif untuk kemajuan Banten, bisa jadi magnet buat mangait suara. Masyarakat sudah ingin melupakan masa lalu pemimpin yang tidak baik. Saatnya momentum pilkada 2017 masyarakat ingin calon yang lebih baik dengan track record yang teruji.
Rano jeli. Meski sederet nama beken melamarnya, sampai sekarang dia belum memutuskan. Termasuk Andika yang kabarnya sampai sekarang sebenarnya ingin bersama Rano, tapi nyatanya lebih dulu bersanding dengan WH.
Meski demikian sepertinya keputusan Andika sudah tepat. Jika memaksa menunggu Rano belum tentu diterima dan khawatir kehabisan tiket calon wakil. Maka mendampingi WH itu adalah takdir Andika yang harus diterima.
Publik sudah melihat pemain lakon panggung satu per satu. Dimulai dengan pasangan WH-Andika. Mulai tebar pesona, penuh keakraban, keyakinan, bahkan tak pernah lepas dari senyuman. Baliho berserakan di jalanana Silakan masyarakat menilai pasangan ini secara jernih lahir dan batin.
Selanjutnya lakon cerita akan lebih seru tatkala Rano bersama pasangannya naik panggung. Sekali lagi jika jadi berpasangan dengan birokrat, maka pasangan ini nanti bukan orang parpol. Bisakah kedua pasangan ini memainkan peranannya dengan baik agar penonton tersenyum dan terpana? Kita lihat saja ceritanya nanti. (*/tim rakyat merdeka group)