PPP Jadi Bibit Kekuatan Baru
KEPUTUSAN PPP mencabut dukungan ke Rano Karno bisa jadi kekuatan baru dalam pemilihan gubernur Ban-ten tahun depan. Asal parpol yang belum bergabung dengan Rano dan WH bisa solid berkoalisi. Partai itu ialah PPP, PAN, Gerindra, PKS, PKB dan Nasdem.
Manuver PPP arahnya membuat poros baru de ngan partai-partai yang masih “jomblo” itu. Jika benar, maka patut diperhitungkan Rano dan Wahidin.
Tak banyak basa-basi, PPP langsung merapat ke PAN untuk bikin koalisi baru. Bahkan sudah punya nama, yakni Koalisi Semangat Baru atau KSB. Kenapa mendadak PPP seperti itu?
Apa mungkin karena tawarannya dicuekin Rano? Bisa saja. Atau karena ada sebab lain? Sangat mungkin. Yang pasti keputusan PPP ini cukup menggemparkan. Sekali lagi mereka batal bergabung dengan PDIP untuk mengusung Rano.
PPP yang memiliki 8 kursi DPRD dan PAN dengan 3 kursi, resmi menjalin kesepakatan bersatu berjuang pada pilgub Banten 2017. Dalam kesempatan itu, PPP dan PAN juga terus menjajaki parpol lain untuk bergabung, seperti Gerindra, PKS, PKB dan Nasdem yang semuanya belum memutuskan sikap.
Jika ditelisik, manuver PPP yang batal bergabung dengan PDIP sah-sah saja. Apalagi antara PDIP dan PPP belum ada kesepakatan hitam di atas putih. Ibaratnya, kesepakatan PDIP dan PPP masih seputar penjajakan karena dilakukan hanya lewat statement.
Namun jika diteropong lebih mendalam, PPP sebenarnya sedang memainkan peran sebagai parpol penggagas koalisi baru untuk menandingi kekuatan Rano dan Wahidin. Bagi PPP, harus ada alternatif pilihan dalam pilgub nanti. Apalagi, calon-calon yang mengemuka saat ini didominasi muka-muka lama.
Dalam kondisi ini, PPP jeli melihat peluang. PPP melihat masih banyak partai politik Banten yang hingga hari ini belum juga menentukan sikapnya. Kecuali PDIP, Golkar, Demokrat dan Hanura yang sudah jelas arah dan tujuan pilgub akan dibawa.
Gerindra, PKS, PAN, PKB dan Nasdem adalah partai yang masih diliputi “perasaan galau”. Sampai detik ini, partai-partai itu belum juga menemukan sosok yang pas, baik itu koalisi partai maupun sosok yang diusung. Mungkin karena ingin pilihan yang paling tepat.
Nah, PPP melihat ini sebagai peluang. Jika partai-partai “galau” itu bisa digabungkan, bukan tidak mungkin akan mengalahkan koalisi PDIP melalui Rano maupun koalisi Demokrat melalui Wahidin.
Bisa dibayangkan, PPP punya 8 kursi, PAN 3 kursi, Gerindra 10 kursi, PKS 8 kursi, PKB 7 kursi dan Nasdem 5 kursi. Total ada 41 kursi DPRD Banten. Sebuah kekuatan besar. Jika mesin semua partai itu bergerak, bukan tidak mungkin kemenangan akan bisa diraih poros baru ini.
Koalisi ini juga bisa menjadi jalan mudah bagi kader-kader internal partai untuk bisa menunjukkan kapasitasnya menjadi Banten 1 atau Banten 2.
Sangat sulit dibayangkan kader-kader partai ini bisa mendapat tempat “terhormat” jika bergabung dengan PDIP maupun Demokrat yang sudah jelas-jelas memiliki jagoannya. Menarik untuk disimak manuver PPP berikutnya. (*/tim rakyat merdeka grup)