Walikota Tangerang Ragukan Angka Serapan APBD versi Pusat , Wakil Walikota Tangsel Sebut Bukan Mengendap
TANGERANG,SNOL Kota Tangerang disebut termasuk 10 besar daerah dengan serapan anggaran yang rendah, Walikota Tangerang Arief Wismansyah mempertanyakan data angka Rp 1,36 triliun.
Sebelumnya, saat mengumumkan tingkat kotamadya dengan serapan APBD yang rendah, Presiden Jokowi menyebutkan Kota Medan menyimpan Rp2,27 triliun, Kota Surabaya (Rp1,85 triliun), Kota Tangerang (Rp1,36 triliun), Kota Cimahi (Rp1,52 triliun), Kota Depok (Rp1,31 tril-iun), Kota Magelang (Rp1,1 triliun), Tangerang Selatan (Rp1,03 triliun), Kota Serang (Rp948 miliar) dan Kota Mojokerto (Rp917 miliar).
Walikota Tangerang Arief Wismansyah mengklarifikasi bahwa angka uang Pemkot Tangerang yang mengendap yang mengendap di bank bukanlah sebesar itu, namun di kisaran Rp 1,1 triliun. “Saya kira datanya kurang akurat. Yang benar adalah di angka Rp 1,1 triliun,” ujar Arief.
Sementara itu, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengakui banyaknya uang Pemkot Tangsel yang mengendap di bank. Menurut dia, tidak terserapnya uang tersebut karena saat ini masih dalam proses realisasi serapan anggaran.
“Bukan mengendap, tetapi masih dalam proses realisasi belanja,” kata Benyamin dihubungi, kemarin.
Dijelaskannya Benyamin, pada triwulan pertama lalu tender baru selesai 60 persen, otomatis serapannya belum optimal karena kontrak baru ditanda tangani.
“Namun sekarang di bulan Juli pergerakan serapan mulai mengalami peningkatan karena uang muka dari proyek dan tender sudah mulai diambil oleh pemegang proyek,” tambahnya.
Benyamin meyakini pada triwulan nanti akan kembali peningkatan serapan. “Kami terus evaluasi serapan anggaran di SKPD,” pungkasnya (catur/dm/net/jpnn/satelitnews)