Di Serpong, Menkes Ingatkan Bahaya Diabetes
Puncak Hari Kesehatan se-Dunia 2016
SERPONG, SNOL Menteri Kesehatan Nila Farida Moeloek mengingatkan untuk melakukan deteksi dini diabetes. Selain menjadi penyakit mematikan nomor tiga di Indonesia, saat ini telah terjadi pergeseran usia penderita diabetes dari usia 40 tahun ke usia anak-anak.
Nila mengatakan, data dari Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalansi diabetes di Indonesia dari 5,7 persen di tahun 2007 menjadi 6,9 persen atau sekitar 9,1 juta penderita dari populasi Indonesia pada tahun 2013. Sementara menurut data internasional Diabetes Federation (IDF) tahun 2015, mengestimasikan penyandang diabetes di Indonesia sebesar 10 juta penderita.
“Jika tidak dicegah, maka angka penyandang diabetes diperkirakan akan meningkat menjadi 16,2 juta pada tahun 2040,” kata Meskes Nila Farida pada kegiatan puncak Hari Kesehatan se-Dunia 2016 yang digelar di Pasar Modern BSD, Serpong, Minggu (10/4).
Menurut Nila, penyakit tidak menular seperti diabetes melitus tidak dapat disembuhkan, namun dapat segera dicegah. Maka kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga pola hidup sehat dan mendeteksi dini penyakit menjadi sangat penting.
“Diabetes ini mengikuti masyarakat di perkotaan juga perdesaan. Dari dulu usia 40 tahun ke atas, saat ini ada usia anak-anak, tentu ini menjadi keprihatinan kita semua,” lanjutnya.
Menkes juga mengingatkan para orang tua agar jangan asal menjejali putraputrinya dengan makanan yang bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas. Pencegahan diabetes pada anak bisa dilakukan orang tua sejak masa kehamilan.
“Orang tua harus paham soal kesehatan putraputrinya. Jangan hanya ingin anaknya terlihat sehat dan gemuk, semua makanan dijejali. Karena gemuk belum tentu sehat,” ujarnya.
Merujuk hasil Riskesdas tahun 2013, bahwa prevalensi berat badan berlebih atau overwight di Indonesia mencapai 13,5 persen dan obesitas 15,4 persen. “Berat badan berlebih dan obesitas adalah salah satu faktor risiko predominan diabetes. Anak dengan diabetes sudah meningkat karena pola asuh orang tua yang salah,” kata Nila.
Salah seorang penderita diabetes, Susanti, (42), mengaku sudah 12 tahun mengidap penyakit diabetes. Diakui mantan karyawati swasta ini baru mengetahui mengidap penyakit tersebut setelah mengeluhkan pandangan mata yang rabun sewaktu-waktu.
“Kalau bawa mobil suka terlihat bayangan bewarna coklat. Awalnya mau ambil tindakan untuk mata, ternyata pas diperiksa gula darah saya tinggi sampai 360,” kata ibu rumah tangga ini.
Mendapati kenyataan itu, ibu delapan bersaudara itu meyakini penyakit diabetes yang diidapnya lantaran pola hidup tidak sehat yang berlangsung bertahuntahun.
“Saya dulu bekerja sering makan di luar, badan saya gemuk tidak pernah olahraga. Buktinya dari riwayat keluarga hanya saya yang terkena diabetes,” ujarnya.
Dalam acara peringatan Hari Kesehatan sedunia di Serpong, ribuan warga Tangerang Selatan juga menggelar senam bersama dan dilanjutkan dengan dialog interaktif dengan menteri kesehatan.
Dalam dialog ini Menteri Kesehatan membahas tentang deteksi dini dan mencegah penyakit diabetes serta mengkampaanyekan gaya hidup sehat bagi masyarakat. Hadir pula Gubernur Banten Rano Karno, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie.(catur/dm/satelitnews)