Sudah 15 Hari di Hotel, Tak Juga Diberangkatkan Umroh

NEGLASARI,SNOL Calon jamaah umroh PT GAM yang tidak kunjung diberangkatkan, ada juga yang berasal dari Ternate, Maluku Utara. Muhammad dan istrinya, Nurbaety, sudah menginap di sebuah hotel selama 15 hari tapi keberangkatannya selalu ditunda oleh PT GAM.

Muhammad menuturkan, awalnya ia dijanjikan berangkat pada 18 Februari 2016. Kemudian ditunda hingga 28 Februari, tapi tidak kunjung diberangkatkan juga. PT GAM menjanjikan lagi berangkat tanggal 5 Maret.

“Setelah ada kepastian tanggal 5 Maret, saya sama istri langsung ke Jakarta pada tanggal 3 Maret dan menginap di Hotel Amaris Tangerang. Pas hari keberangkatan ternyata saya juga tidak di berangkatkan,” ungkapnya di depan kantor PT GAM di Jalan Marsekal Suryadarma Kecamatan Neglasari Kota Tangerang, kemarin.

Ketika dimintai tanggungjawab, manajer PT GAM Muhammad menjanjikan lagi akan memberangkatkan jamaah pada 10 Maret, 14 Maret dan 18 Maret 2016. Saat itu dia telah menyetorkan uang Rp 44 juta untuk dua orang.

“Saya kesini untuk tanya kepastian pemberangkatan besok, ternyata sudah banyak calon jamaah yang nasibnya juga sama. Saya menginap di hotel sudah 15 hari dan biaya cukup mahal 550 ribu/malam, belum uang makan dan bolak balik ke Jakarta,” terangnya. Dia berharap, PT GAM dapat bertanggungjawab dan mengganti kerugian yang dialaminya.

Salah satu perwakilan rombongan jamaah asal Klender Jakarta Timur, Meilani Karni (36) mengatakan kemarahan calon jamaah ini awalnya terjadi penundaan keberangkatan. PT GAM beralasan MOFA (Ministry of Foreign Affairs) atau voucher konfirmasi dari Kementerian Haji Saudi dan visa untuk calon jamaah umrah masih diproses dan belum selesai.

“Sebagian jamaah ada yang dijanjikan awal Februari, pertengahan dan akhir Februari sampai Maret ini. Tapi setiap minggu alasan mereka selalu sama,” katanya.

Meilani mengaku, sudah lima kali urung berangkat tanpa keterangan dari PT GAM. Dia pernah meminta bukti print out booking tiket maupun hotel sampai bukti visa tapi tidak diberikan. Maka jamaah tidak lagi ingin menunda tapi minta pengembalian uang yang disetorkan 100 persen secepatnya.

“Saya dari kloter jamaah pengajian Klender Jakarta Timur ada sekitar 53 orang. Ternyata di sini kita sama-sama jadi korban. Bertemu calon jamaah lain dari Bekasi, Tangsel, Kresek dan daerah lain. Saya dengar korban juga mencapai ratusan,” ucapnya.

Mendengar informasi kemarahan calon jamaah di PT GAM, pihak Kepolisian dari Sektor Neglasari langsung mengamankan tempat kejadian supaya tidak terjadi kekisruhan.

“Saya sudah hubungi Pak Kiai, ternyata tidak bisa hadir karena sesuatu hal. Untuk penyelesaiannya, ini segera mungkin dilakukan pertemuan perwakilan rombongan dengan perusahaan yang diwakili Mahyudi,” katanya di hadapan para calon jamaah umrah.

Manager Pelaksana PT GAM, Mahyudi menjelaskan, penundaan keberangkatan para calon jamaah umrah tersebut dikarenakan Mafo dan visa yang masih diproses. Meski demikian pihaknya kembali berjanji untuk memberangkatkan seluruh calon jamaah umrah apabila mafo dan visa sudah jadi.(uis/gatot/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.