Harga Elpiji di Tangerang Terus Merangkak Naik

TANGERANG, SNOL Meski PT Pertamina Persero belum mengeluarkan keputusan terkait rencana kenaikan harga gas 12 kg, namun di beberapa tempat penjualan gas di Tangerang harganya terus merangkak naik.

Berdasarkan pantauan Satelit News, Rabu (6/3) di Cipadu, Kota Tangerang, beberapa agen gas elpiji sudah mulai menaikan harga jual mereka.

Marsya, salah satu pengelola koperasi gas di kawasan Cipadu mengaku saat ini harga jual gas elpiji 12 kg di tempatnya sudah mencapai Rp 79 ribu, naik sekitar Rp 3 ribu dari harga sebelumnya yakni Rp 75 ribu hingga Rp 76 ribu.
”Awalnya naiknya sedikit-sedikit, paling Rp 300 hingga Rp 500 saja. Tapi sampai awal Maret ini harganya sudah naik sampai Rp 3 ribu,” ujarnya.

Ketika disinggung terkait pemerintah yang belum memastikan kenaikan harga Elpiji akan naik pada bulan Maret ini, Masrya menjawab tidak tahu mengenai permasalahan tersebut.

“Dari pusat sudah mahal soalnya. Saya juga gak bisa berbuat apa-apa. Masalah pemerintah sudah ketuk palu atau belum tentang harga gas ini saya tidak tahu menahu. Hanya saja, di tempat saya membeli gas harganya sudah naik,” ungkapnya sambil mengatakan selama ini dia mendapatkan pasokan elpiji dari agen gas yang berada di kawasan Meruya, Jakarta Barat.

Voni, pemilik salah satu agen gas yang berada di kawasan Pasar Lama, Tangerang mengaku belum menaikan harga jual gas elpiji 12 kg. Hingga saat ini ia masih menjual Rp 75 ribu per tabung.  “Kalau di sini sih harganya masih normal. Kemungkinan baru akan naik pertengahan Maret. Infonya sih begitu,” ungkap Voni.

Namun begitu, rencana pemerintah menaikan harga gas elpiji 12 kg membuat Voni khawatir. Alasannya, takut banyak pedagang nakal yang menjual gas oplosan.

“Seharusnya pemerintah lebih baik menaikan harga gas 12 kg dan gas 3 kg bersamaan. Jadi kan sama-sama mahal. Pedagang nakal juga gak bisa berbuat apa-apa, karena kalau cuma salah satunya saja bisa dimanfaatkan untuk mengoplos gas tabung hijau ke tabung biru. Dan itu bisa membuat kelangkaan gas 3 kg,” paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, alasan rencana pemerintah menaikan harga elpiji 12 kg adalah semata untuk meminimalisir kerugian PT Pertamina dari penjualan elpiji yang ditaksir mencapai Rp 5 triliun. Dengan menaikan harga sekitar Rp 25.400 per tabung, maka pemerintah berharap dapat mengurangi kerugian sekitar Rp 1 triliun.(mg5/hendra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.