Partisipasi Pemilih Masih Jadi Keraguan
SERPONGUTARA,SNOL Keraguan terhadap tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Tangsel masih tinggi. Ketiga calon walikota yang berkompetisi sama-sama sepakat masih dibutuhkan sosialisasi yang massif jelang hari pencoblosan.
Pernyataan itu terkuak dalam diskusi publik ‘Meningkatkan Partisipasi dan Pilkada Berkualitas’ di kawasan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Senin (30/11). Diskusi yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia Kota Tangerang Selatan menghadirkan seluruh calon walikota yang ikut pilkada.
Calon walikota nomor urut 1 Ikhsan Modjo memprediksi tingkat kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara tak sampai 50 persen. Prediksi tersebut dilihat dari karakteristik masyarakat Tangsel yang heterogen. Belum lagi banyaknya masyarakat yang tinggal di perumahan elit. Selain itu, ada juga persoalan alat peraga kampanye (APK) yang baru disebarkan 1,5 bulan sebelum pencoblosan berlangsung. Sehingga, dia menilai sosialisasi kepada masyarakat masih kurang optimal.
“Ini seperti tidak tergaung. Seharusnya jadi evaluasi bagi penyelenggara, KPU ataupun Panwasda agar tetap fokus dengan tugasnya dan tetap terjaga netralitasnya,”ujar Ikhsan.
Calon walikota nomor urut 2, Arsid lebih menjelaskan soal kualitas Pilkada Tangsel. Menurutnya buruk dan baiknya kualitas Pilkada tergantung bagaimana para penyelenggaranya. Apakah bisa jujur dan adil dalam menjalankan semua tahapan yang telah diatur dalam Undang-undang.
“Pilkada berkualitas bisa terwujud jika para penyelenggara bisa adil dan jujur, peyelenggara yang jujur dan adil sudah pasti akan menghasilkan kualitas Pilkada yang sangat bagus,” tuturnya.
Disinggung soal partisipasi pemilih, Arsid mengatakan banyak masyarakat Tangsel yang belum tahu bahwa pada 9 Desember nanti aka nada pencoblosan. Arsid mengaku benar-benar berkerja keras melakukan sosialisasi dan mengajak seluruh masayrakat Tangsel agar hadir ke TPS.
“Jadi kami berharap, di sisa waktu yang sempit ini penyelenggara pemilu bekerja lebih massif lagi dalam hal mensosialisasikan Pilkada. Tentunya agar partisipasi tinggi yang kita harapkan itu bisa terjadi,” katanya.
Calon walikota nomor urut 3, Airin Rachmi Diany menyatakan usaha meningkatkan partisipasi tidak hanya menjadi tanggungjawab para pasangan calon saja. Tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat yang tahu akan adanya pesta demokrasi. Airin menambahkan pihaknya terus melakukan sosialisasi mengajak seluruh masyarakat yang belum tahu akan adanya Pilkada agar datang ke TPS.
“Kami juga memanfaatkan sisa-sisa waktu ini tidak hanya sekadar mensosilisasikan visi dan misi kami, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat Tangsel agar hadir ke TPS pada 9 Desember nanti,” tuturnya.
Ketua Umum PWI Margiono mengatakan tinggi rendahnya partisipasi pemilih semua tergantung kepada kualitas para calon-calon kepala daerah yang maju dalam pilkada.
“Kita lihat saja, jika nanti partisipasi kita rendah, maka kualitas para calonnya kurang bagus. Tapi saya optimis untuk di Pilkada Tangsel partisipasinya akan sangat tinggi. Karena kita bisa melihat calon yang maju saat ini kualitasnya sangat bagus,” paparnya.
Dari data yang terhimpun, persentase pemilih terus meningkat pada setiap pemilu di Tangsel. Pilkada 2010 dimulai dengan tingkat kehadiran pemilih 57 persen. Selanjutnya angka tersebut turun satu persen pada Pilgub 2011. Persentase melonjak tajam pada Pileg 2014 dengan 67 persen pemilih datang untuk mencoblos. Kemudian pada Pilpres 2014 lebih sukses lagi dengan 80 persen pemilih hadir memberikan suaranya.
Komisioner KPU Badrusalam mengatakan pihaknya sudah melakukan hal yang semaksimal mungkin untuk pilkada ini. “Sampai nanti H-1 kita akan woro-woro kepada masyarakat untuk datang ke TPS, berikan hak suara untuk tentukan masa depan Tangsel 5 tahun ke depan,” ujarnya.
Kesempatan diskusi publik itu dimanfaatkan oleh calon walikota nomor urut dua Arsid dan nomor urut 3 Airin Rachmi Diany, untuk memamparkan visi dan misinya. Seperti Airin, dia mengaku akan mengerjakan yang belum sempat dikerjakan dan meneruskan serta mengembangkan yang sudah dikerjakan.
“Misalnya saja pembangunan RSUD gedung tiga yang akan menampung 450 tempat tidur. Lalu pembangunan kantor kelurahan, komplek pemerintahan, mengawasi betul pembangunan Jalan Pamulang yang multiyears hingga 2017 mendatang,”kata Airin.
Sementara Arsid mengakui kalau pembangunan dan juga pemerintahan Airin-Benyamin sudah baik di periode lima tahun terakhir. Namun sebagai penantang, dia bersama pasangannya Elvier siap memberikan program yang lebih baik lagi.
“Kami sebagai penantang, kalau dipercaya bisa jadi lebih baik. Program kami adalah mewujudkan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal,” pungkasnya. (dra/pramita/gatot/bnn)