Pembangunan Selter Tsunami Terancam Gagal
SERANG,SNOL–Bantuan pembangunan selter tsunami yang akan diberikan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang terancam gagal. Bantuan yang merupakan program nasional Pemerintah Pusat itu terkendala kesiapan lahan untuk pembangunan selter antisipasi bencana tsunami itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serang, Hulaeli Asyikin mengatakan, tahun 2013 lalu pemerintah pusat memiliki program nasional pembuatan selter untuk mengantisipasi terjadinya tsunami se Indonesia. Pada saat itu, Pemkab Serang menjadi salahsatu wilayah yang akan dibuatkan selter dengan syarat harus memiliki lahan yang sudah bersertifikat.
“Selter itukan program nasional, bukan hanya Serang. Saat itu, kita disurvei dan diminta untuk menyiapkan lahan yang kriterianya harus milik Pemda dan sudah bersertifikat. Ketika itu kita sodorkan lokasi mess Pemda di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, tapi tidak cocok karena penduduknya kurang,”kata Hulaeli, Jumat (27/11).
Karena ditolak, kata Hulaeli, pihaknya kembali mengajukan di wilayah Pasar Anyer. Di mana, wilayah ini lokasinya sangat memenuhi kriteria, penduduknya banyak dan lokasinya dekat pantai. Namun sayangnya, ketika disurvei lahan tersebut justru ada yang menggugat sehingga kembali ditolak oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Pasar Anyer ini memang memenuhi kriteria untuk dibangun selter, karena penduduknya dekat pantai. Jadi, ketika ada tsunami itu orang dekat pantai yang kena imbasnya. Kemudian orang yang dekat pantai itu tidak jauh ke selter. Akhirnya, ketika itu disurvei terus kita menghadap bagian hukum dan pak Sekda juga, tapi BNPB tidak menerima. Karena, saat itu masyarakat ada yang menggugat jadi kita harus menunggu inkrah dulu,”tambahnya.
Hulaeli menambahkan, setelah ada inkrah pihaknya kembali mengusulkan ke pemerintah pusat dengan disertai pernyataan bupati bahwa ada lahan yang siap dibangun selter, dengan bukti sertifikat tanah. Namun hingga saat ini Pemkab Serang belum mendapatkan jawaban dari BNPB untuk pembangunan selter itu.
“Saya akan konsultasikan lagi ke pusat, karena Serang ini harusnya sudah ada dan lahannya juga kan sudah inkrah,”tegasnya.
Adapun luas lahan yang disiapkan untuk pembangunan selter ini, menurut Hulaeli, yaitu sekitar 3000 meter, dengan struktur bangunan yaitu bertingkat. “Di Banten ini, tinggal Serang yang belum memiliki Selter, karena kita melihat Kabupaten Pandeglang dan Lebak sudah ada,”imbuhnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Serang, Lalu Atharussalam Rais menambahkan, kaitan dengan masalah penanggulangan bencana dalam hal ini perlu dilakukan persiapan meliputi sebelum kejadian, sampai dengan pascabencana. “Bencana itu banyak, bisa banjir, longsor, angin puting beliung, tapi yang paling penting kita persiapkan adalah perlu adanya penanganan khusus dalam rehabilitasi dan rekonstruksi sosialnya,”pungkasnya. (sidik/mardiana/aditya)