Warga Bersiap Antisipasi Banjir

TANGERANG, SNOL—Sejumlah warga mengaku sudah mulai bersiap menghadapi kemungkinan terjadinya banjir pada musim penghujan ini. Salah satunya adalah dengan menghubungi kerabat yang tempat tinggalnya tidak terdampak musibah tahunan tersebut. Namun warga pun mulai diliputi rasa was-was.       Risma (22) warga Total Persada Blok. F No 29, Kecamatan Periuk misalnya. Ia menuturkan saat ini dia mulai menghubungi beberapa keluarga yang ada di wilayah Tangerang untuk izin mengungsi nantinya.

“Sayakan memang di sini sudah dari kecil, jadi kalau menghadapi banjir biasanya nggak perlu repot-repot, tapi semenjak tahun 2007 yang ada banjir terbesar itu jadi ketakutan sendiri aja yang bikin nggak tenang,” ungkapnya kepada Satelit News, kemarin.

       Sebab kata Risma, banjir yang awalnya lima tahun sekali kini menjadi rutin hadir pasca kejadian 2007 yang dampaknya sampai mencapai atap rumah warga. “Gara-gara sampai atap rumah itu yang penyebabnya tanggul kali jebol, jadi keluarga saya mulai ketakutan tiap musim hujan datang dan tahun kemarin saja banjir datang bisa tiga kali,” tambahnya.

       Leni Widya (23) warga perumahan Garden City Periuk juga menyatakan hal yang tak jauh berbeda dari Risma. “Persiapan saya paling mulai packing beberapa pakaian buat kerja terus nginap di rumah teman, sedangkan kalau keluarga yang lain biasanya ngungsi di rumah bude (bibi-red) di Pasar Kemis. Barang-barang ditinggal saja di rumah, ditaruh di atas plafon rumah,” ujarnya.

       Sementara, Selasa (17/11) pagi, Polres Metro Tangerang mengggelar apel kesiapan penanggulangan banjir. Apel ini guna melihat kesiagaan personel anggota kepolisian menghadapi bencana tahunan yang melanda wilayah Kota Tangerang. Apel diikuti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodim 0506, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP Kota Tangerang.

       Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Agus Pranoto menyampaikan, bahwa selain mempersiapkan personel, apel ini juga menegaskan bahwa Polres Metro Tangerang siap berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan. “Secara de facto dan de joure kelembagaan yang bertanggung jawab memberikan komando dan koordinasi adalah BPBD Kota Tangerang, sedangkan pelaksana adalah Polri, TNI dan para stakeholder,” katanya.

       Ditambahkannya, kewaspaan terhadap banjir di Kota Tangerang harus dilakukan, karena sebagian besar wilayah secara topografi berada di dataran rendah diantaranya, Ciledug Indah 1, 2 dan Pondok Arum serta Total Persada. Selain faktor dataran rendah, pola hidup masyarakat yang kurang bersih juga menjadi salah satu penyebab, dengan membuang sampah sembarangan di drainase dan aliran sungai. “Selain itu potensi ancaman kamtibmas harus diwaspadai, karena biasanya banyak pencuri yang berkeliaran, sabotase dan keributan antar korban bencana banjir mengenai pembagian logistik,” tambahnya.

       Walikota Tangerang Arief R Wismansyah saat memberi pengarahan dalam rapat evaluasi teknologi skype kepada para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah Kepala Unit Pelayanan Teknis Pendidikan serta Puskesmas menyampaikan, untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir, Pemerintah Kota Tangerang terus mendorong percepatan proses penuraban serta melakukan berbagai pengerukan sedimentasi di kali-kali.   Arief juga menyampaikan pengerukan adalah salah satu upaya Pemkot agar aliran air yang melintasi kali-kali   aliran airnya semakin lancar dan tidak akan meluap terutama saat musim penghujan tiba. “Kalau kondisi kali, maupun drainasenya bersih, genangan air atau banjir bisa diminimalisir,” tuturnya. (mg1/made)

      

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.