Dewan Geram Aksi Mesum Marak

TIGARAKSA,SNOL—Tertangkapnya pasangan muda yang berbuat mesum di Taman Aspirasi Sabtu (14/11) lalu, membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang geram. Wakil rakyat ini meminta petugas Satpol PP meningkatkan pengawasannya di kawasan Pusat Pemkab Tangerang.            “Sebenarnya kejadian kemarin itu membuat kami geram, sebab dilakukannya (aksi mesum, red) di tempat atau fasilitas umum. Parahnya lagi, itu dilakukan di tempat terbuka. Kami saja kalau mau berhubungan intim dengan istri harus masuk ke dalam kamar. Kami kira pengawasan dari petugas, khususnya Satpol PP harus ditingkatkan kembali. Kalau perlu setiap setengah jam sekali lakukan patroli bergiliran,” tegas Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Dedi Sutardi kepada Satelit News, Selasa (17/11).

            Menurutnya, kejadian tersebut sangat mencoreng nama baik Kabupaten Tangerang yang mengedepankan visi dan misi religius. Oleh karenanya, ia meminta petugas penegak Perda untuk memberikan sanksi tegas kepada siapa saja yang tertangkap melakukan perbuatan asusila tersebut. Terlebih, peristiwa itu dilakukan di depan kantor wakil rakyat Kabupaten Tangerang.

            “Berikan sanksi tegas supaya pelakunya jera. Apalagi terjadinya di depan Gedung DPRD Kabupaten Tangerang yang jelas-jelas tempat bekerjanya wakil rakyat. Kami saja mendengarnya sangat kecewa, ada warga kami yang malah dengan sengaja berbuat perbuatan yang tidak sopan. Jelas ini perlu adanya pengoptimalan kembali kinerja petugas di lapangan,” tandasnya.

            Terpisah, Kabid Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kabupaten Tangerang Muhammad Dahrudin mengakui adanya perbuatan asusila yang dilakukan oleh sepasang remaja. Keduanya tertangkap basah di kamera CCTV oleh petugas yang berjaga di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang. Mengetahui hal tersebut, anggotanya langsung menyergap pasangan muda ini.

            “Pasangan itu di bawa ke Kantor Satpol PP untuk diminta keterangan dan dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh petugas. Setelah itu langsung dilepaskan kembali dengan catatan tidak mengulangi kembali kejadian tersebut,” ungkapnya.

            Menurutnya, hampir setiap hari petugas melakukan pengawasan dengan cara patroli bergilir mengelilingi kawasan tempat bupati bekerja tersebut. Patroli yang dilakukan bukan hanya untuk mengantisipasi terjadinya perbuatan asusila, tapi juga untuk mengantisipasi adanya tindak kejahatan seperti perampokan dan lainnya.

            “Jadi selalu ada petugas yang mengawasi pusat pemerintahan ini. Adanya peristiwa kemarin jelas menjadi evaluasi kami dan akan kami tingkatkan kembali pengawasannya,” pungkasnya. (mujeeb/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.