Suku Baduy Milik Khas Sangat Kaya

LEBAK,SNOL– Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Banten, mengunjungi warga suku Baduy di Kampung Ciboleger, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Minggu (15/11). Kunjungan itu dilakukan untuk mengenalkan Banten yang memiliki kekhasan yang sangat kaya, salah satunya warga Suku adat Baduy itu.Sekretaris DPD KNPI Banten Isac Newton mengatakan, Suku Baduy merupakan adat asli Banten yang mampu menyuguhkan eksotika keunikannya tersendiri. Para generasi muda di Banten harus mengetahui langsung bagaimana pola hidup warga suku Baduy.

Kondisi zaman yang terus berkembang dan hilangnya kesadaran masyarakat terhadap adat istiadatnya harus dipupuk kembali agar keberadaannya tidak tergerus zaman. “Kedatangan kami kesini, diharapkan dapat membangun pemuda yang memahami kearifan lokal, kesahajaan, dan inklusifitas untuk bangsa ini,” kata Isac, Minggu (15/11).

Selain itu, pemuda Banten bukan yang memiliki sifat hedonis dan tidak produktif. Pemuda Banten juga tidak mengagumi tindakan anarki (kekerasan). Mengingat, para pemuda seakan melupakan sebuah sejarah budaya kearifan lokal. Padahal, warga baduy memiliki keunikan dan berpegang teguh kepada leluhurnya. Artinya, kepercayaan membuat mereka tetap berpegang teguh atas jejak leluhurnya, walaupun dunia globalisasi terus membuat para pemuda ikut kepada sifat kekerasan dan cenderung dipengaruhi pergaulan bebas. “Selama ini, warga Baduy juga terus memberikan pesan antroposentrisme transcendental, kepada masyarakat yang sudah tergerus oleh globalisasi,” ujarnya.

Ketua Panitia Kunjungan, Aan Wiguna menambahkan, kegiatan ini merupakan wujud keseriusan KNPI yang terus mengajak para pemuda, khususnya pemuda Banten untuk terus menjaga dan melindungi adat istiadat, serta peradaban sejarah Banten.

Kedepan, para pemuda dari generasi ke genaras berikutnya harus tetap menjaga persaudaraan. “Kegiatan ini sangat positif bagi pemuda Indonesia. Mengingat, dunia dengan perkembangannya sudah mencuri hati pemuda kepada keanarkian. Saya tidak mau, hal itu yang  membuat pemuda cenderung tempramental, dan gemar tauran,” imbuhnya. (mg3/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.