Tragis, Ibu dan Anak Tewas Usai Tenggak Racun Tikus
SERANG,SNOL—Warga Kampung Blosong Desa Serdang Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, dihebohkan dengan ditemukannya seorang ibu dan anak dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dalam kamar tidur rumah kontrakannya. Kedua korban diketahui bernama Wati (50) dan Rizal (9). Rizal diketahui masih duduk di bangku kelas 3 SD.Informasi yang dihimpun, keduanya ditemukan tewas oleh suami Wati bernama Maeni (50) sekitar pukul 14.00 WIB. Awalnya Maeni mencurigai lantaran pintu kontrakannya terkunci dari dalam dan tidak kunjung dibukakan oleh sang Istrinya.
Kemudian oleh Maeni, pintu tersebut didobrak bersama warga. Setelah pintu terbuka, dia terkejut melihat anak dan istrinya sudah terbujur kaku di atas kasur kamar tidurnya. Melihat kondisi itu Maeni langsung syok.
Kanit Reskrim Polsek Kramawatwatu saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa naas tersebut. “Iya tadi siang sekitar jam dua, ada yang melaporkan penemuan mayat di dalam kamar sebuah rumah kontrakan. Ditemukan pertama kali oleh suaminya habis pulang kerja tadi siang di dalam kamar,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kramatwatu Iptu Budiman kepada wartawan, Kamis (12/11).
Mendapat laporan dari warga, aparat kepolisian kemudian menuju lokasi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Usai menggelar TKP, kedua jenazah kemudian dibawa ke RSUD dr Drajat Prawiranegara untuk dilakukan autopsi guna mengetahui pasti penyebab kematiannya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Serang AKP Arrizal Samelino menduga dua korban itu meninggal dunia secara tidak wajar. Pihaknya menduga ibu dan anak itu tewas akibat menegak racun tikus. Pasalnya polisi menemukan serbuk yang diduga racun tikus tergeletak tak jauh dari kedua jenazah korban.
“Temuan kita di tempat kejadian perkara, ada semacam bungkusan tulisan Cina. Ada gambar tikus di dekat tubuh korban,” ujar Kasat.
Penyebab kematian korban sendiri, masih diselidiki. Informasi dari hasil pemeriksaan saksi-saksi di tempat kejadian, korban terlilit banyak hutang. Suami korban Maeni diketahui berprofesi sebagai sopir angkot. “Masih dalam penyelidikan. Korban banyak hutangnya, tapi belum bisa kita simpulkan kesitu,” jelasnya. (fahmi/mardiana/jarkasih)