Panwasda Buka Pendaftaran 2.245 Calon Pengawas TPS
SERPONG, SNOL–Panitia Pengawas Pilkada (Panwasda) mulai merekrut Pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS). Nantinya, sebanyak 2245 Pengawas TPS akan direkrut untuk mengawasi setiap proses pencoblosan dan penghitungan suara pada 9 Desember nanti. Diungkapkan Ketua Panwasda M Taufiq MZ, hingga saat ini pendaftaran rekrutmen Pengawas TPS itu masih berjalan hingga 10 November nanti. Dan untuk jumlahnya nanti setiap TPS diawasi oleh satu Pengawas TPS.Lebih lanjut Taufiq mengatakan, dalam rekrutmen tersebut, Panwasda akan sangat selektif dan hati-hati dalam memilih Pengawas TPS. Karena TPS merupakan titik yang cukup besar rawan konfliknya.
“TPS itu titik rawan terbesar, karena di sana itu seluruh proses pemungutan dan peghituangan suara berlangsung. Sehingga kami akan sangat hati-hati dan sangat selektif dalam memilih Pengawas TPS,” tuturnya.
Bahkan tidak hanya sekedar mengawasi proses pemungutan suara saja, tetapi Pengawas TPSD juga memiliki kewenangan untuk memproses langsung setiap sengketa yang terjadi di TPS. Misalnya saja ada keberatan dari salah satu saksi pasangan calon terhadap proses penghitungan, dan menyebabkan konflik. Maka Pengawas TPS bisa langsung memutuskan di tempat soal konflik tersebut.
“Jadi tidak harus menunggu datangnya Panwas, karena pengawas TPS memiliki kewenangan yang sama dengan kami ketika terjadi persoalan di TPS. Makanya kami tidak ingin sembarangan memilih calon Pengawas TPS,” ujarnya.
Selain itu, Taufiq juga akan memantau rekam jejak seluruh Pengawas TPS, agar tidak ada Pengawas TPS yang berafiliasi terhadap salah satu pasangan calon yang maju pada pesta demokrasi saat ini. “Soal rekam jejak menjadi prioritas kami juga, misalnya apakah dia pernah menjadi bagian dari partai politik (parpol) ini yang kami hindari agar tidak ada keberpihakan nantinya,” tuturnya.
Dia juga mengatakan, latar belakang pengalaman juga menjadi poin penting. Sehingga, seluruh proses penyelenggaran bisa berjalan sesuai dengan aturan yang ada. Lanjut Taufiq, tugas Pengawas TPS juga tidak hanya pada di TPS saja.
Tetapi nantinya akan diperbantukan dalam hal pengawasan saat kampanye akbar, dan juga pemetaan situasi sebelum TPS dibangun. Menanggapi hal ini, Pengamat politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) Maryogi mengatakan, soal pengawas TPS memang harus menjadi prioritas utama.
Jangan sampai nantinya para Pengawas TPS justru berafiliasi terhadap salh satu pasangan calon. “Yang terpenting itu netralitasnya harus benar-benar terbukti, dan mampu membuat proses penyelenggaran Pilkada Tangsel ini berjalan sesuai dengan jalurnya. Jangan sampai ada keberpihakan yang hanya merusak pesta demokrasi ini,” tegasnya. (pramita)