36 Hektar Lahan akan Dibebaskan
NEGLASARI, SN—Sebanyak 36 hektar lahan di Kota Tangerang akan terkena pembebasan untuk pembangunan landasan pacu (runway) 3 Bandara Soekarno Hatta. Dalam tahap awal, tim persiapan melakukan sosialisasi di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Benda dan Kelurahan Selapajang Jaya yang bakal dilintasi landasan tersebut. Secara keseluruhan, rencananya akan dibebaskan 173,19 hektar lahan, termasuk di Kabupaten Tangerang (lihat tabel). Perwakilan PT Angkasa Pura II Bambang Sunarso mengatakan, latar belakang dibangunnya runway 3 di Bandara Soekarno-Hatta adalah karena merupakan kebutuhan mendesak. Ini mengingat pertumbuhan dan pergerakan pesawat yang diprediksi pada tahun 2030 nanti akan mencapai 647.460 per tahun.
Selain itu, pembebasan ini juga untuk meningkatkan pelayanan kepada penumpang. Sebab, pesawat udara yang mereka gunakan tidak lagi mengalami antrean pada saat mendarat dan take off apabila runway 3 sudah dapat beroperasi.
“Tahap ini sudah dimulai sejak Agustus termasuk ke perencanaan yang dilakukan oleh Tim AP II,”ujar Bambang, Selasa (3/11) di Selapajang. Ditambahkannya, persiapan mengahadapi Asian Games juga menjadi faktor pendorong agar ruway 3 dapat segera terealisasi dengan segera sebelum tahun 2018.
“Koordinasi dari Pusat sebelum Asian Games harus sudah selesai,”ujarnya. Sementara Asisten Daerah Tata Praja Provinsi Banten yang menjadi Tim Persiapan Anwar Masud mengatakan, timnya dibentuk atas perintah gubernur setelah adanya ajuan dari PT Angkasa Pura II tentang perluasan bandara dengan akan dibangunnya runway 3 yang akan terkena ke beberapa wilayah di antaranya Kota dan Kabupaten Tangerang. Ditambahkannya, pihaknya akan menjalankan sesuai dengan aturan yang berlaku dimana nantinya ada beberapa tahap yang telah ditetapkan dan dalam pelaksanaannya.
Nantinya pihaknya melibatkan tim yang dibentuk di antaranya terdapat dari BPN, Kejaksaan dan Tim Penilai Independen yang akan mengukur tanah masyarakat yang terkena proyek tersebut. “Saat ini adalah tahap awal dimana sosialisasi di kelurahan yaitu Kelurahan Benda dan Selapajang Jaya. Saat ini tidak membicarakan harga, hanya memberikan informasi kepada warga agar mempersiapkan diri dengan adanya rencana tersebut,”ujar Anwar.
Ditambahkan Anwar, dalam prosesnya akan dilakukan secara terbuka dan independen agar tidak ada pihak yang dirugikan dari program tersebut. Selain itu, pihaknya mengimbau agar warga tidak mudah terprovokasi oleh oknum yang akan mengacaukan pembebasan lahan dengan fitnah dan lainnya. “Kami minta jangan ada lagi terpengaruh dengan omongan oknum yang memanfaatkan momentum ini, jangan katanya orang,”ujar Anwar.
Salah satu warga Imarudin warga Selapajang Jaya mengatakan, pihaknya bersama warga mendukung program perluasan bandara. Akan tetapi ia meminta dalam proses ganti untung dihargai dengan harga yang sesuai. Pasalnya lahan yang kini ditempati oleh warga adalah lahan yang strategis dan dalam program perluasan juga akan digunakan untuk kepentingan bisnis. Untuk itu, harapan warga dapat menerima dengan sesuai harga yang terbaik. “Kami harap dalam ganti untung tidak ada yang dirugikan,”ujar Imarudin.
Sementara Lurah Selapajang Jaya Nur Alamsyah mengatakan, di wilayahnya terdapat 3 RW yaitu RW 5, 7 dan 8 dengan total bidang terdapat 67 dengan sisanya merupakan tanah bengkok dan milik negara dan luas sebesar 10,8 hektar. Sebagai aparatur di wilayah, dirinya hanya akan memfasilitasi program tersebut. Pasalnya dalam kegiatannya sudah ada tim yang akan bekerja secara terbuka dan independen agar program itu dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang ditetapkan. “Kami sampaikan juga kepada warga untuk mempersiapkan surat-suratnya setelah sosialisasi ini,”pungkasnya. (catur/made)