Konsumsi Air Kotor, Bayi 8 Bulan Meninggal
PANDEGLANG,SNOL—Berbagao jenis penyakit mudah hinggap selama kemarau panjang berlangsung. Sekitar 19 warga Kampung Pasirkoer, Desa Kubangkondang Kecamatan Cisata, terserang penyakit diare massal akibat mengonsumsi air kotor dari sumur milik warga. Bahkan, bayi yang baru berusia 8 bulan meninggal dunia.Kepala Puskesmas Cisata, Supriadi mengatakan, peristiwa Kejadian Luar Biasa (KLB) diare tersebut terjadi sejak Selasa (27/10) lalu. Saat ini, warga yang terkena penyakit itu sudah normal kembali, setelah pihak Puskesmas terjun langsung ke lapangan. “Kobannya terdiri dari 16 orang dewasa 2 anak-anak. Satu meninggal yang lainnya sudah sembuh,” terangnya kepada wartawan, Kamis (29/10).
Pria yang biasa dipanggil Yadi itu mengakui bahwa peristiwa KLB diare disebabkan oleh penggunaan air di wilayah tersebut yang memang sangat kotor. Air yang tidak layak untuk dikonsumsi itu terpaksa digunakan karena di desa itu kesulitan air. “Airnya sangat tidak layak konsumsi. Selain kotor, volume airnya juga sedikit,” katanya.
Untuk penangan lanjutan, kata Yudi, pihaknya menyediakan obat-obat anti diare, serta menekankan kepada Kepala Desa Kubangkondang untuk segera meminta bantuan air bersih, agar masyarakat tidak lagi mengonsumsi air yang tidak layak.
“Sekarang ini memang musim kemarau. Air sumur warga yang biasa digunakan kini kotor dan bisa membahayakan kesehatan. Makanya saya mendesak kepada kadesnya untuk segera melakukan permohonan bantuan air bersih ke Pemda Pandegalng,” tambahnya.
Terpisah, Sekdes Kubangkondang, Ruyani membenarkan perihal warganya yang terserang diare itu. “Di desa saya mengalami kekeringan yang cukup parah, dan bantuan dari Pemkab sangat minim. Akhirnya karena warga kesulitan air dan terpaksa menggunakan air sumur yang ada meskipun kondisinya sangat tidak sehat,” tuturnya.(cr-03/igo/bnn/jarkasih)