Banten Akhirnya Punya Museum

SERANG,SNOL—Kantor Kresidenan Banten yang pernah dijadikan ruang kerja kepala daerah dan wakilnya serta menerima tamu penting, sudah ditetapkan sebagai Museum Negeri Provinsi Banten. Sementara rumah dinas gubernur yang berada di areal itu tepatnya di belakang museum, akan dijadikan tempat galeri foto bahkan perpustakaan sebagai penunjang keberadaan museum.Gubernur Banten, Rano Karno saat meresmikan museum, Kamis (29/10) menegaskan bahwa mimpi masyarakat Banten untuk memiliki museum sejak 9 tahun lalu tuntas sudah. “Peresmian Museum Banten ini, menjadi kado terindah HUT Banten ke-15,” kata Rano.

Dia menegaskan, museum yang baru diresmikan itu diharapkan menjadi pusat studi kebudayaan. “Rumah dinas akan sulap menjadi galeri. Kita pasang foto di sana,” kata Rano.

Dia kembali menegaskan bahwa Museum Banten itu merupakan jawaban atas keragu-raguan masyarakat selama ini. “Museum ini sempat mengalami kemandekan, setelah menunggu sembilan tahun. akhirnya kita mempunyai museum ini,” pungkas Rano.

Penataan koleksi museum, lanjut Rano akan mengikuti kemajuan teknologi, agar fungsi museum mudah diterima masyarakat. “Museum bisa menjadi nilai ekonomis, bisa menjadi jendela wisata dan budaya Provinsi Banten, bisa memperkuat persatuan dan keragaman budaya di Banten,” ujarnya.

Kepala Disbudpar Banten, Ali Fadilah menambahkan, kendati Museum Negeri Provinsi Banten telah resmi, namun kegiatan permusiuman masih dibawah Balai Budaya Banten. Museum Banten, lanjut Ali, mengemban misi penting, dimana selain berfungsi sebagai pusat informasi sejarah, juga berfungsi sebagai sarana pendidikan dan pembentukan karakter masyarakat. Mengingat pentingnya fungsi tersebut, maka semua elemen harus bersama-sama mengaktifasi museum.

Di tempat yang sama, Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Widianto mengatakan, koleksi yang ada di museum harus dilengkapi dan diperbanyak. “Tidak masalah koleksi yang ada di Museum Banten Lama dipindahkan ke sini, atau dibuat replikanya, agar museum terlihat lebih menarik dan memberikan informasi lengkap,” jelasnya.

Sedangkan pemanfaatan cagar Budaya Pendopo Gubernur yang dijadikan
museum, menurutnya tidak menyalahi aturan sepanjang bentuk atau keaslian tidak diubah. “Yang tepenting tidak ada pemugaran atau merubahnya. Dan kenapa musim sekarang lebih berbasis informasi, karena tujuan pemerintah saat ini tidak hanya mengumpulkan benda bersejarah, tetapi juga bersifat edukatif,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dalam rangkaian peresmian Museum Negeri Provinsi Banten kemarin, Rano Karno juga sekaligus melantik pengurus Dewan Kesenian Banten (DKB) dan Tim Ahli Cagar Budaya.(rus/igo/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.