Tiga Titik Prostitusi, Segera Dibongkar
PASAR KAMIS,SNOL—Masyarakat Kecamatan Pasar Kemis mengeluhkan banyaknya Pekerja Seks Komersial (PSK) diwilayahnya. Para PSK tersebut menyebar diberbagai wilayah seperti di samping jalan dekat pabrik Ching Luh maupun di ruko-ruko yang berkedok tempat pijat.Suryani salah seorang warga Pasar Kamis berharap pemerintah baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten bisa memberantas para PSK yang semakin meresahkan tersebut. Dirinya khawatir hal tersebut akan berpengaruh kepada para remaja.
“Tolong berantas para PSK yang saat ini sudah mulai ramai, dan kembalikan citra pasar kemis yang terkenal dengan para santrinya,”harapnya.
Camat Pasar Kemis Asep Saefudin mengaku memang saat ini pihaknya banyak mendapatkan keluhan dari warga terkait marakanya PSK yang beroperasi diwilayahnya.
Untuk itu lanjut Asep pihaknya akan berusaha mengajak Muspika mapun Ormas yang adadi Pasar Kemis untuk bersama-sama besinergi memberantas penyakit masyarakat yang saat ini mulai leluasa di wilayahnya.
“Saya akan menmgumpulkan seluruh tokoh pemuda, masyarakat, agama, serta perwakilan dari setiap wilayah di Pasar Kemis untuk berdiskusi memberantas pekerja seks komersial yang semakin merajalela serta untuk mengantisipasi adanya bentrok antar suku mapun lainnya,” ujar Asep saat ditemui di ruang kerjanya kemarin, Senin (26/10).
Asep menambahkan, nantinya mulai dari PSK, Waria yang sering mangkal di sebelah Ching Luh, Ruko-ruko yang berkedok panti pijat, maupun warung remang-remang di sepanjang kali mati, serta para premanisme akan segera ditindak tegas.
“Kami akan membongkar tempat-tempat yang diduga digunakan sebagai tempat prostitusi, khususnya 3 wilayah di pasar kemis seperti di sepanjang jalan dekat Ching Luh, Kali Mati, dan ruko-ruko di Kuta Jaya,” ujarnya
Ia juga tidak terima wilayahnya di gunakan sebagai tempat maksiat apalagi saat ini ada guru sesepuh yaitu KH Uci Sanusi yang setiap minggunya hampir ribuan jamaah mengikuti pengajian di pondok pesantrennya.
“Saya minta dukungan masyarakat agar terus melakukan sosialisasi terhadap PSK untuk tidak lagi ada diwilayahnya,”ujarnya. pungkasnya.(harso/hendra)