2 Titik Rawan Terdeteksi di Serpong
SERPONG, SNOL—Setelah Kecamatan Pamulang, wilayah Serpong juga disebut memiliki titik-titik rawan gesekan. Dari analisis Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) setempat, untuk Serpong ada dua titik rawan yaitu Kelurahan Rawa Buntu dan Ciater. “Kualifikasi wilayah titik rawan indikasinya sementara adalah ketika di satu wilayah terdapat seluruh pendukung kontestan dan salah satunya adalah wilayah Rawa Buntu tepatnya ada di kampung Cicentang,” papar Ketua Panwascam Serpong Ahmad Najib, kemarin.Selama ini, kata Najib, di Kelurahan Cicentang baru sebatas perang alat peraga kampanye yang tidak sesuai aturan. Yakni dipasang bergantian oleh pendukung tiga pasang calon, sehingga intensitas pelaporan pelanggaran alat peraga kampanye juga banyak di wilayah ini.
“Masing-masing tim juga secara bergantian selalu melaporkan adanya pelanggaran itu, tapi kami telah redam seluruhnya, dan ini tetap menjadi pengawasan serius Panwascam Serpong,” katanya.
Disinggung apakah sempat terjadi gesekan fisik di wilayah itu? Menurut Najib, selama ini tidak pernah terjadi. “Kalau gesekan fisik belum ada, tapi kami yakin tidak akan sampai terjadi gesekan fisik,” tukasnya.
Sedangkan untuk wilayah Ciater, Najib menambahkan, titik itu sebagai daerah rawan mengingat kasus pada Pilkada 2010 lalu yang sempat terjadi kekisruhan di salah satu TPS di wilayah tersebut. Pada saat itu bahkan menyebabkan salah satu TPS harus ditunda pemungutan suaranya.
“Kalau bicara wilayah Ciater, kita melihat berdasarkan pengalaman Pilkada 2010, eskalasinya cukup tinggi, potensi gesekan juga cukup tinggi. Pada 2010 yang lalu saat Pilkada Tangsel pertama, daerah Ciater yang paling panas. Diantaranya terjadi kasus penyalahgunaan C6 yang pada saat itu sempat terjadi penghentian kegiatan pemungutan suara di salah satu TPS,” paparnya.
Berdasarkan data rekapitulasi dilansir KPU Tangsel, Kecamatan Serpong tercatat sebagai Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pilkada 2015 yaitu sebanyak 100.643 jiwa. Jumlah pemilih tersebut terdiri dari 49.871 orang laki-laki dan 50.772 orang perempuan. Nantinya mereka akan berbondong-bondong menyoblos di bilik suara yang tersebar di 191 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Divisi Pengawasan Panwascam Serpong Hendri Suhendri mengungkapkan, pemetaan dilakukan berbarengan dengan kegiatan sosialisasi kepada warga agar mau datang ke TPS terdekat untuk menyalurkan hak politiknya. “Lebih kepada sosialisasi yang bersifat informal ke tokoh-tokoh masyarakat dan pemuka agama yang ada di Serpong,” tandasnya. (dra/dm/bnn)