Kasus Gizi Buruk Masih di Angka Ratusan
PANDEGLANG,SNOL– Kasus gizi buruk yang diderita Intan Pandini (9), warga Kampung Apus Lega RT.007/04 Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, adalah satu dari ratusan penderita lainnya. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat mengklaim, kasus yang terjadi di tahun 2015 menurun dibanding tahun 2014 lalu.Berdasarkan data yang dihimpun, tahun 2014 lalu ada sekitar 135 kasus gizi buruk. Sedangkan tahun 2015 hingga Agustus lalu tercatat sekitar 115 kasus penyakit itu. Mayoritas mereka yang menderita gizi buruk, diakibatkan oleh faktor ekonomi alias kemiskinan.
Kepala Bidang Pelayanan Khusus (Kabid Yansus) Dinkes Pandeglang, Eni Yati mengatakan, pihaknya sudah berupaya maksimal untuk mengatasi dan menekan penderita gizi buruk tersebut. “Upaya yang kami lakukan yaitu, memberikan makanan pendamping Asi, seperti susu dan biskuit. Kami juga memberikan konseling, pendampingan dan mengutus kader disetiap puskesmas untuk melakukan pemantauan intens,” kata Eni, Kamis (8/10).
Faktor penyebab gizi buruk itu bukan hanya kemiskinan tapi yang lebih fatal yaitu akibat pola asuh orang tua yang sering keliru memberikan asupan gizi atau makanan. Ada juga yang disebabkan penyakit penyerta yang diderita si pasien, seperti mencret.
Maka dari itu, para orang tua harus memperhatikan anak dengan baik dan tidak mengabaikannya, agar tidak terkena gizi buruk atau gizi kurang. “Penyakit gizi buruk sangat berbahaya karena akan berpengaruh pada lemahnya perkembangan otak. Selama ini, yang sulit disembuhkan penderita gizi buruk dibawah usia lima tahun. Saya berharap, semua orang tua harus memperhatikan kesehatan anaknya, jangan sampai pola asuhnya asal-asalan karena akan berakibat fatal pada kesehatan dan perkembangan anak,” paparnya.
Terpisah, Kepala Puskesmas Kecamatan Menes, April Lesmanawati mengatakan, di daerahnya ada sekitar 22 anak yang menderita gizi buruk. Kondisi saat ini sudah ada penurunan menjadi 20 anak karena yang dua anak lainnya sudah ada peningkatan perbaikan gizi. Pihaknya juga mengakui, yang sulit itu menagani penderita gizi buruk akibat kemiskinan.
“Kami intens sekali menangani penderita gizi buruk, dan memberikan perhatian khusus kepada semua penderita. Kesulitan yang kami hadapi selama ini dalam menangani pasien gizi buruk, yang disebabkan oleh faktor kemiskinan. Paling, upaya kami dengan melaporkannya kepada pihak kecamatan agar intens diberikan bantuan,” harap April.
Pantauan di RSUD Berkah, penderita gizi buruk Intan Pandini (9), warga Kampung Apus Lega RT.007/04 Desa Cikumbueun Kecamatan Mandalawangi Kabupaten Pandeglang, masih terbaring lemas dan belum mengalami perkembangan yang signifikan. Pihak keluarga pasien, masih berharap ada bantuan dari semua pihak untuk kesembuhan anaknya. (mg29/mardiana/jarkasih)