176 Balita Derita Gizi Buruk

LEBAK,SNOL– Sedikitnya, 176 balita di wilayah Kabupaten Lebak, menderita gizi buruk. Minimnya asupan makanan bergizi dan keterbatasan ekonomi keluarga serta ketidaktahuan orang tua diduga menjadi penyebab munculnya penyakit tersebut. Kepala Bidang Bina Kesehatan Masyarakat (Kabid Binkemas) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak, Sri Agustina Sinuhaji mengatakan, 176 orang balita yang mengalami gizi buruk tersebut tersebar di 26 dari 28 kecamatan se-Kabupaten Lebak. Sedangkan, dua kecamatan terbebas dari gizi buruk adalah Kecamatan Cibeber dan Cilograng.

“Data 176 balita yang mengalami gizi buruk tersebut adalah data per bulan Agustus 2015 lalu. Kalau hingga saat ini, bisa saja datanya berkurang atau bertambah karena biasanya kasus gizi buruk sifatnya pluktuatif (berubah-ubah,red). Soal data bulan September 2015, kita juga belum mendapatkan data rekapannya dari setiap Puskesmas,” kata Sri, Selasa (6/10).

Penderita gizi buruk per bulan Agustus tahun ini meningkat sedikit dibanding bulan Agustus 2014 lalu yang mencapai 164 kasus. Namun hingga saat ini bersyukur tak ada satupun dari 176 balita yang meninggal dunia. “Alhamdulilah, kita berharap semua bisa sembuh dan baik-baik saja,” harapnya.

Kasus gizi buruk di Lebak sebenarnya bukan pada taraf yang mengkhawatirkan karena jumlahnya tidak lebih dari 1 persen dari jumlah balita di Lebak, yang mencapai 130.285 balita. Sementara, 1 persen dari 130.285 adalah sekitar 1.302 balita.

“Memang jumlahnya di Lebak masih dibawah 1 persen dari jumlah balita. Aturan itu sesuai dengan yang ditetapkan secara nasional melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI,” ujar wanita berkacamata ini.

Saat disinggung upaya yang dilakukan oleh Dinkes untuk menanggulangi gizi buruk, Sri mengakui, pihaknya melakukan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan pemberian makanan tambahan  (PMT) bergizi. “Kita juga rutin melakukan penimbangan di Posyandu, dan penyuluhan-penyuluhan melalui Puskesmas dan kader tiap desa,” ujarnya, seraya mengakui balita yang gizi buruk juga langsung dirawat.

Wakil Ketua I DPRD Lebak HM Yogi Rachmat, meminta Dinkes terus mengoptimalkan kegiatan Posyandu. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk mengetahui secara dini persoalan yang dihadapi oleh anaknya, khususnya yang masih balita. “Kita ingin, tahun 2016 mendatang tak ada lagi kasus gizi buruk di Lebak,” pintanya.(ahmadi/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.