Jaman Angkat Bicara Soal SDN Cilampang
SERANG,SNOL— Walikota Serang Tb Haerul Jaman angkat bicara soal keresahan ratusan murid SDN Cilampang yang ruang kelasnya terbakar. Dia berjanji pembangunan kembali sekolah tersebut akan menjadi prioritas namun warga harus bersabar. “Sudah kita plot anggaran pembangunan SDN Cilampang di tahun 2016. Awal tahun mendatang sudah dilelang,” kata Jaman saat ditemui wartawan, Kamis, (1/10).Pembangunan SDN Cilampang, lanjutnya, menjadi prioritas utama Pemkot Serang, karena sesuai dengan visi dan misi dimana sarana dan prasarana pendidikan harus ditingkatkan. Terkait dengan belum tersedianya bangku dan meja untuk para murid, Jaman menjamin dalam waktu dekat Dindikbud akan segera mengirimkan bantuan. “Karena semua tahapan baik pembelian bangku maupun meja belajar harus melalui prosedur yang benar. Untuk ruang kelas, sementara ini masih menggunakan ruang yang ada. Meski kondisinya sangat minim, murid tidak boleh belajar di luar kelas. Sementara untuk bangku dan meja, Dindikbud masih mempersiapkan pembelian meja dan bangku,” kata Jaman.
Terkait dengan informasi para wali murid yang ingin mengumpulkan uang untuk membeli bangku dan meja, Jaman mempersilahkan hal itu. “Kalau ada yang mau swadaya dan itu tidak menyalahi aturan, yah silahkan saja. Tapi ingat. Jangan melanggar aturan,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, sidak yang dilakukan oleh Komisi II DPRD Kota Serang dan Dinas Pendidikan belum menunjukkan hasil dan solusi terhadap aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN Cilampang. Pasca kebakaran yang menghanguskan empat ruang kelas, puluhan siswa SDN Cilampang harus belajar dengan kondisi memprihatinkan.
Rabu (30/9), puluhan siswa belajar tanpa alas, bangku, kursi dan tentunya atap. Puluhan siswa harus rela belajar dengan cara ngampar dibawah terik sinar matahari. Selain harus merasakan panasnya terik matahari, mereka juga harus menahan rasa gatal karena mengampar diatas tanah dan rerumputan demi melanjutkan proses pendidikan.
Salah satu orang tua siswa SDN Cilampang Herni Herawati yang menunggu anaknya belajar mengaku sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Ia menganggap Pemkot Serang seakan tidak serius dan sigap mengatasi musibah yang dihadapi. Seharusnya, menurut orang tua siswa, Pemkot sudah mempersiapkan langkah agar siswa dapat belajar dengan kondisi yang lebih baik.
“Kasihan kalau harus lama-lama kondisinya seperti itu. Anak-anak bisa sakit jika belajar dengan kondisi ngampar, apalagi sesaat lagi akan memasuki musim hujan mau gimana belajarnya?” keluh Herni.
Mendapati kondisi tersebut, orang tua siswa meminta kepada Pemkot segera memberikan bantuan seperti tenda besar, kursi dan meja agar tidak mengganggu kegiatan belajar ditengah empat ruang kelas yang tidak bisa digunakan. “Saya berharap ada yang bantuan untuk membuatkan tenda dan bangku dan meja begitu lebih baik,” ujarnya.
Ditemui di SDN Cilampang, Kepala Sekolah Nano mengatakan, aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) dilakukan di lapangan samping sekolah karena ruang kelas tidak bisa digunakan belajar setelah. Siswa yang belajar di luar (ngampar, red) bisa kembali belajar di ruang kelas jika ruang kelas yang sedang dipakai belajar siswa lainnya selesai kegiatan KBM-nya. “Karena kita benar-benar kekurangan kelas. Sehingga untuk sementara waktu belajar di Lapangan sembari menunggu kelas lainnya pulang,” ungkapnya.
Agar kondisi tersebut tidak berlarut, Nano mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang untuk memperbaiki ruang kelas yang terbakar. “Untuk pembangunan, masih kita bahas dengan dinas pendidikan karena kita inginnya gedung baru yang ditingkat agar dapat menampung seluruh siswa,” katanya. (ned/igo/bnn/mg30/jarkasih)