Minta Galian Pasir Ditutup, Warga Gelar Istighosah
SERANG,SNOL— Warga Desa Cisalam Kecamatan Baros Kabupaten Serang, menggelar istighosah di lokasi galian pasir di desa itu, Sabtu (6/9). Tujuannya, agar para pengusaha tambang pasir, Pemkab Serang dan Provinsi Banten dibuka pintu hatinya untuk menutup usaha penambangan tersebut. “Kami memohon mudah-mudahan melalui istighosah ini, para pemerintah setempat dan para pengusaha dibukakan pintu hatinya. Kami merasa resah dan gelisah dengan adanya tambang pasir ini,” kata Tokoh Masyarakat Desa Cisalam, Uweh, saat ditemui usai Istghosah.
Menurutnya, dengan adanya galian pasir ini akses jalan dari Desa Cisalam ke Desa Baros kondisinya sangat memprihatinkan. ”Jika kemarau jalannya berdebu, dan jika disaat musim hujan jalannya licin karena lumpur. Ini yang dikeluhkesahkan masyarakat selama ini. Kami berharap setelah ini pemerintah mau mendengar keluhan masyarakat,” ujarnya.
Ketua Pemuda Desa Cisalam, Tb Sahroni mengatakan, sejak beroperasinya tambang pasir tersebut hingga kini belum ada kontribusi apapun ke masyarakat sekitar. ”Katanya sih sudah hampir delapan tahun tambang pasir ini beroperasi, tapi gak ada kontribusi ke masyarakat kami,” ujarnya.
Sebelumnya masyarakat sudah melakukan pertemuan dengan pihak Dinas Pertambangan dan Energy (Distamben) Provinsi Banten untuk menanyakan izin tambang pasir tersebut. ”Beberapa waktu lalu kita audiensi dengan Kasubag umum Humas di Provinsi yang ditemui oleh pak Deden. Setelah itu pak Deden koordinasi dengan Distamben, beliau mengatakan bahwa perusahaan ini sudah mendapatkan izin dan itupun hanya dua hektar. Kemudian di perpanjang pada 2014,” katanya.
”Harapan kami selaku perwakilan pemuda Cisalam memohon pada dinas terkait baik Pemprov atau kabupaten segera tutup peusahaan ini,” ujarnya.
Seperti diberitakan, Desa Cisalam dan Desa Baros mendatangi Pemprov Banten, Selasa (1/9). Kedatangan mereka untuk memprotes galian pasir yang ada disekitar desa tersebut lantaran dianggap telah mencemari lingkungan. (sidik/mardiana/jarkasih)