2 Rumah Warga dan Sekolah Terbakar
BANTEN,SNOL—Dua rumah warga di Kampung Lebak Pasar RT.01/6 Kelurahan Muara Ciujung (MC) Barat Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, ludes dilalap api, Minggu (27/9). Di tempat berbeda, sebanyak lima Kelas sekolah dasar negeri (SDN) Cilampang Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang juga habis terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam musibah di dua tempat itu namun kerugian ditaksir mencapaui ratusan juta rupiah.Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi dua rumah yang terbakar, peristiwa terjadi sekitar Pukul 08.15 WIB. Api tiba-tiba membesar di bagian belakang dapur rumah milik Eli Suhaeli (60). Warga yang melihat ada api dan asap tebal membumbung tinggi sontak berlarian menuju lokasi dan berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya sebelum petugas pemadam kebakaran tiba.
Sayangnya, upaya warga menjinakkan api tak berhasil. Malah, api semakin membesar dan merambat ke rumah warga lainnya milik Enjun (50). Tidak berselang lama, sejumlah mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi. Petugas damkar dibantu warga langsung menyemprotkan air ke sumber api. Sekitar pukul 09.30 Wib, akhirnya si jago merah berhasil dijinakkan.
Eli Suheli pemilik rumah yang terbakar menuturkan, saat kejadian, dia sekeluarga sedang berada di ruang depan rumah. Dia mengaku tidak tahu jika rumahnya terbakar. Justru, dia baru tahu rumah terbakar setelah diberitahu para tetangganya yang berhamburan keluar rumah mereka sambil berteriak kebakaran.
“Setelah saya cek ke ruang dapur, ternyata api sudah membesar di bagian atas dan kami tidak sempat lagi untuk mengeluarkan barang barang yang ada di dalam rumah, karena saat itu api sudah mulai merambat ke bagian tengah rumah,” tuturnya saat ditemui di lokasi kejadian, kemarin.
Lantaran kobarannya sangat besar, api kemudian merambat dan membakar rumah tetangganya yakni Enjun, terutam di bagian atap. Mengingat, rumah keduanya sangat berdekatan. “Kerugian yang kami alami mencapai ratusan juta rupiah, karena barang-barang berharga di rumah tak ada satupun yang bisa diselamatkan. Hanya pakaian yaang menempel di badan saja yang tidak ikut terbakar,” cerita Eli, dengan nada terengah sedih melihat kondiai rumahnya yang hangus terbakar.
Kasi Ketentraman dan Ketertiban serta Pemadam Kebakaran (Trantib Damkar) Satpol PP Lebak Johan Rifai, membenarkan peristiwa menyedihkan dan memilukan tersebut. Pada saat kejadian, pihaknya segera menuju lokasi kebakaran. “Kami menerima informasi dari warga sekitar Pukul 08.15 pagi, dan kami pun langsung menurunkan dua unit mobil pemadam kebakaran. Setibanya di lokasi, kondisi api sudah besar dan telah menghabiskan sebagian rumah milik Eli Suhaeli dan Enjun,” ungkapnya.
Petugas berhasil memadamkan api sekitar pukul 9.30 Wib. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun kerugian dapat ditaksir sekitar ratusan juta rupiah. Pihaknya menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati hati atas segala kemungkinan yang terjadi. Kami duga kebakaran ini akibat konsleting listrik,” imbuhnya.
Lima Kelas SD Terbakar, KBM Terganggu
Sehari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu pekan lalu, lima ruang kelas SD Cilampang, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang juga ludes terbakar. Awalnya kebakaran terjadi di salah satu ruang kelas. Kobaran api kemudian dengan cepat merambat dan membakar empat ruang kelas lainya. Kebakaran diduga akibat konsleting listrik di salah satu ruang kelas.
Menurut Penjaga sekolah, Ubaidilah, kebakaran terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu kobaran api dengan cepat merambat ke ruang kelas lainnya. Bahkan kobaran api juga sempat merambat ke rumahnya. Cepatnya api menjalar ke ruangan lain yang belum terbakar menurut Ubai, karena banyaknya bahan mudah terbakar, ditambah dengan angin kencang. “Awalnya asap keluar dari ruang kelas satu, lama kelamaan membesar, dengan cepat langsung ke ruang lainnya,” ujar Ubaidillah, Minggu (27/9).
Nurul, salah satu Guru SD Cilampang mengungkapkan, akibat kebakaran tersebut tidak hanya lima ruang kelas yang hangus terbakar. Ratusan dokumen penting, data-data siswa dan peralatan kegiatan belajar mengajar juga hangus dilumat api. “Karena memang prosedurnya, data-data murid ada diruang kelas dan kebetulan juga banyak dokumen guru yang sedang di akreditasi juga ada diruang kelas. Maka ratusan dokumen itu turut terbakar,” kata Nurul.
Sementara itu, Kepala UPT Damkar Kota Serang, Uba Agus Mauludin mengatakan petugasnya sempat mengalami kesulitan memadamkan api. Ia menduga kebakaran tersebut disebabkan oleh konsleting listrik seperti kebanyakan kasus kebakaran di Kota Serang.
“Dugaan sementara karena konsleting listrik. Hingga saat ini, untuk kerugian masih kita data karena memang tadi pas dilakukan pengecekan, kepala Sekolah dan penjaga sekolah belum dapat dimintai keterangan,” katanya.
Damkar melakukan pemadaman selama satu jam, dengan menurunkan dua unit mobil damkar dari Kota Serang dan dua unit mobil damkar dari Kabupaten Serang. “Proses pemadaman sampai dengan pendinginan kurang lebih 1,5 jam,” ungkapnya.
Terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang, Akhmad Zubaidillah tidak menampik kebakaran di lima ruang kelas SD Cilampang membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) terganggu. Untuk mensiasati agar KBM tetap berjalan, para murid akan dipindahkan ke Madrasah tidak jauh dari lokasi kebakaran. Bahkan untuk memanfaatkan kondisi darurat tersebut, ruangan guru juga akan dijadikan ruang kelas.
“Besok Rencananya, lima kelas yang ruangannya terbakar akan belajar di berbagai tempat. Satu kelas belajar di ruang guru (Ruang guru dipersempit) sementara sebagian lainnya akan menumpang di Madrasah,” ungkapnya.
Terkait dengan perbaikan ruang kelas, Dindikbud akan berkoordinasi dengan Walikota Serang. “Saya akan buat surat resmi kepada Walikota untuk kegiatan selanjutnya,”tuturnya. (mg30/ahmadi/mardiana/jarkasih)