Hudaya Akui Pemda Teledor
SERANG,SNOL–Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) berunjuk rasa di depan Pendopo Bupati Serang, tepatnya di Jalan Raya Veteran, Kota Serang, Rabu (23/9) lalu. Dalam aksinya, mereka menuntut Pemkab setempat untuk segera menuntaskan persolan pembangunan SDN Sadah yang berlokasi di Kampung Sadah Desa Kaserangan Kecamatan Ciruas yang kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Massa aksi datang ke pendopo secara tiba-tiba sekitar pukul 10.30 Wib. Pendemo langsung membentangkan spanduk yang bertuliskan kekecewaan terhadap Pemkab. Dalam aksinya, mereka juga meneriakkan kegagalan pemerintah yang dinilai lalai dan tidak peduli dengan kondisi pendidikan.
Pasalnya, kondisi bangunan sekolah pasca digusur oleh rencana Pembangunan Pusat Pemerintah (Puspemkab) Serang, kini seperti bukan bangunan sekolah. Mereka juga menggelar teaterikal yang memperagakan pendidikan yang tidak layak bagi anak-anak.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Miftahul Khoironi mengatakan, persoalan SD Sadah merupakan sebuah ironi pendidikan di Kabupaten Serang. Mereka menuding, Pemkab lebih mementingkan pembangunan gedung pemerintah daripada mementingkan pendidikan generasi bangsa. “Kita menuntut percepatan pembangunan SD Sadah. Seharusnya, pemerintah memperbaiki bangunan sekolah itu, bukan malah menggusurnya,” teriak Miftah, Rabu (23/9).
Ia juga mengancam jika tuntutannya tidak ditanggapi pihaknya akan menggelar aksi yang lebih besar lagi dan tidak akan berhenti sampai tuntutannya dipenuhi. “Tuntutan kita hanya satu, meminta pemerintah segera membangun SD tersebut. Saat ini, massa aksi kita sebanyak 50 orang. Jika tuntutan kita tidak dipenuhi, kami akan menurunkan massa aksi yang lebih banyak lagi,” ujarnya.
Senada dikatakan pendemo lainnya, Gilang Ergi Permana. Dirinya menekankan agar Pemkab Serang memberikan penjelasan terkait kondisi SD Sadah, yang dinilai memprihatinkan pasca terkena gusuran oleh proyek pematangan lahan Puspemkab. “Kami kesini, ingin meminta penjelasan dari pemerintah dan meminta pemerintah agar mencarikan solusi konkrit untuk pembangunan SD Sadah,” ungkapnya.
Sementara itu, tak berselang lama Penjabat Bupati Serang Hudaya Latoconsina datang menemui pendemo, disela-sela orasi dan bersedia untuk beraudiensi dengan beberapa perwakilan pendemo yang didampingi oleh Asda II Pemkab Serang Anang Suryana, Sekretaris Dindikbud Kabupaten Serang, Dedi Arif Rohidi beserta sejumlah SKPD terkait lainnya.
Dalam audiensinya, Hudaya mengaku pihaknya tidak menduga jika persoalan SD Sadah akan beralarut seperti ini. “Dalam hal ini, Pemkab harus meminta maaf kepada masyarakat atas perencanaan yang tidak matang terkait relokasi SD Sadah. Kami sudah memaksa Badan Anggaran (Banggar) untuk segera melakukan belanja lahan. Kami mengakui, ini sebagai bentuk keteledoran kami dan yang pasti kami tidak menutupi masalah ini,” ungkap Hudaya.
Sekretaris Dinas (Sekdis) Dikbud, Dedi Arif Rohidi mengaku, pihaknya akan memaksimalkan lahan sementara yang kini digunakan proses belajar mengajar. Artinya, bangunan yang kini tidak memadai tentunya akan dibenahi, sehingga kondusif. “Awalanya kita berencana merelokasi mereka ke SDN Sentul II. Tapi, mereka tidak mau dengan alasan terlalu jauh. Jadi, mungkin solusinya kita maksimalkan bangunan yang ada,” tandasnya.
Mendapat jawaban dari para pejabat terkait, massa aksi membubarkan diri dengan tertib dalam pengawalan aparat kepolisian setempat. (sidik/mardiana/jarkasih)