Dewan Desak Calon Sekda Berdasarkan Nilai Tertinggi

SERANG,SNOL—DPRD Kota Serang mendesak Walikota Tb Haerul Jaman, agar menetapkan calon Sekretaris Daerah (Sekda) dengan peringkat nilai tertinggi dari Panitia Seleksi (Pansel) Sekda. Tekanan ini pun membuat Jaman semakin bimbang.

Berdasarkan hasil Pansel yang diserahkan kepada Walikota Senin (21/9), Kepala Bappeda Kota Serang Djoko Sutrisno memperoleh nilai tertinggi. Djoko memperoleh nilai 68,17 persen. Disusul Asda III Urip Henus dengan nilai 66 persen dan Kepala Dindikbud Ahmad Zubaidillah 65,33 persen. Ketiganya menyisihkan lima nominasi calon Sekda lainnya.

“Walikota harus konsekuen. Buat apa diadakan tes segala yang menghabiskan anggaran yang cukup besar, kalau memang tes itu hanya formalitas dan tidak dijadikan patokan dalam penentuan Sekda. Pilih calon Sekda sesuai dengan penilaian tertinggi, dan jangan melihat pertemanan, akan tetapi harus melihat demi pembangunan Kota Serang,” imbuh Amannudin Toha (24/9).

Aman menegaskan, jika berdasarkan hasil pansel Djoko Sutrisno meraih nilai tertinggi, itu artinya ia layak menggantikan Mahfud. Namun jika nanti Walikota memilih yang lain, ia menilai proses seleksi sekda percuma dilaksanakan. “Kami dari fraksi Demokrat minta Walikota untuk memilih Sekda yang pantas dari penilaian yang dapat peringkat terbaik. Kalau tidak mengacu pada tes, buat apa ada tes,” teagasnya.

Alasan dirinya lebih memilih Djoko Sutrisno, karena jelas dari hasil tes yang dilakukan Pansel meraih nilai pembobotan paling tinggi. Selain Djoko Sutrisno, Aman memilih Ahmad Zubaidillah yang dinilai disiplin ketimbang Urip Henus.

“Ahmad Zubaidillah disiplin dan selalu hadir setiap diundang oleh Komisi, dan selalu menghadiri rapat paripurna ketimbang dua calon lainnya. Hal itu menandakan, Zubaidillah menghargai dewan. Kalau Pak Urip, sejak jadi Kepala Dindik saja, setiap diundang Komisi jarang hadir, apalagi nanti kalau jadi Sekda,” tambahnya.

Kecondongan memilih Ahmad Zubaidillah dan Djoko Sutrisno lanjut Aman karena salah satu tugas Sekda itu adalah bisa mengkomunikasikan atau memfasilitasi antara keinginan dewan dengan eksekutif, sehingga akan selaras dalam membangun Kota Serang. Tapi kalau diundang saja jarang datang, bagaimana mau menselaraskan antara dewan dan eksekutif. Walikota harus konsekuen pada penilaian. “Walikota ini mau melihat pembangunan apa pertemanan. Kalau demi pembangunan dan memajukan Kota Serang, ya harus menentukan sesuai hasil dari tes,” katanya.

Sebelumnya Pansel Sekda yang berasal dari kalangan birokrat, akademisi, dan tokoh masyarakat, memilih  Djoko Sutrisno, Urip Henus dan Ahmad Zubaidillah yang dinilai layak menjadi calon sekda menggantikan Mahfud. Penilaian tersebut berdasarkan rangkaian beberapa tahapan tes seperti assessment, tes kesehatan dan wawancara.

Setelah menerima tiga nama calon Sekda, Walikota Serang Tb Haerul Jaman mengaku bimbang karena ketiganya dinilai memiliki potensi dalam membangun Kota Serang. Bahkan, agar tidak salah pilih, orang nomor satu di Kota Serang tersebut mengaku akan shalat Istikharah dalam menentukan calon sekda terpilih.

“Saya laporkan setelah hari raya, karena ini butuh waktu. Apalagi, saya juga akan melakukan wawancara khusus dengan ketiga nama ini, untuk mengetahui visi misi mereka. Sekda kan harus dapat memiliki semangat yang sama dengan visi misi pembangunan saya dan Pak Wakil, baru setelah itu saya akan sholat istikharah,” ujarnya Jaman Senin (21/09) kemarin. (mg30/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.