Perajin Tahu-Tempe Minta Subsidi

LEBAK,SNOL– Sejumlah perajin tahu dan tempe di sekitar wilayah Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, mendesak Pemerintah Pusat untuk mensubsidi harga kedelai di pasaran, yang saat ini sudah mencapai Rp 10 ribu per kilogram. Subsidi tersebut penting dilakukan untuk membantu warga terutama yang usahanya tergantung pada komoditas kedelai.

Seperti diketahui, dua minggu lalu harga kedelai naik dari Rp7.400 menjadi Rp9.200 per kilogram. Sementara, saat ini harga kedelai naik kembali menjadi Rp10 ribu. Hal itu memicu para perajin berbahan dasar kedelai. Mereka mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Bahkan, berbagai konsekwensi dilakukannya akibat kedelainnya mahal.

“Terus terang, akibat melambungnya harga kedelai ini banyak usaha kami yang bangkrut gara-gara tidak adanya konsumen yang mau membeli produk kami karena porsi tahunya dikurangi,” kata Didin Firman (35), salah seorang perajin tahu di Pasar Rangkasbitung, Selasa (22/9).

Bahkan banyak para perajin tahu di wilayah Pasar Rangkasbitung yang beralih profesi menjadi tenaga serabutan, sambil menunggu harga kedelai kembali stabil. “Teman saya juga tiga orang terpaksa sekarang ada yang menjadi buruh bangunan,” tambahnya.

Senada dikatakan perajin tempe di Pasar Rangkasbitung, Budiman (42). Pemerintah harus berani mensubsidi harga kedelai untuk membantu warga. “Tahu dan tempe, kami kira dua makanan tersebut adalah makanan favorit masyarakat kita. Pemerintah harus mencarikan solusi, jangan sampai kenaikan tersebut berlarut-larut atau tambah menjadi-jadi,” pintanya.

Menanggapi desakan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagpas) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengaku pihaknya sudah mengajukan operasi pasar kedelai ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Disperindagpas Provinsi Banten.

“Kita juga sudah berkoordinasi dengan Kantor Bulog (Badan Urusan Logistik,red) Sub Divre Lebak – Pandeglang, untuk membeli kedelai petani lokal yang sudah melakukan panen sebagai stok. Untuk menstabilkan harga kedelai terutama di wilayah Kabupaten Lebak,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.