Bawa Golok, PNS Ditangkap Polisi

CIBODAS, SNOLSeorang oknum PNS Kabupaten Tangerang harus berurusan dengan aparat Polsek Jatiuwung. Pasalnya, pria kelahiran Jakarta 29 April 1971 ketahuan membawa senjata tajam serta dalam kondisi mabuk di lokasi penusukan marbot musala.

Informasi yang dihimpun, P tinggal di jalan Kavling Pemda 3 Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas. Pada Minggu (20/9) malam sekira pukul 22.00 WIB, P melewati jalan Kavling Pemda Bawah RT 04/06 (tempat penusukan marbot musala). Entah maksudnya apa, P yang dalam kondisi mabuk itu menggeber-geber motornya hingga membuat warga sekitar resah.

Petugas yang saat itu sedang berjaga di sekitar lokasi menaruh curiga terhadap P. Petugas menghentikan kendaraannya dan memeriksa seluruh badan P. Ternyata petugas menemukan senjata tajam berupa golok. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, petugas membawanya ke Polsek Jatiuwung.

Kapolsek Jatiuwung, Kompol Rully Indra Wijayanto membenarkan penangkapan P, yang statusnya sebagai PNS di lingkup Pemkab Tangerang. Menurutnya, P diamankan karena sudah meresahkan. “Ini tidak ada kaitannya dengan insiden penusukan kemarin, apalagi aksi balas dendam. Hanya saja P merasa teman dekat korban dan sangat berduka. Karena semalam masih dalam keadan mabuk, P kita amankan terlebih dulu untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Kapolsek saat dihubungi, Senin (21/9).

Kapolsek menambahkan, pihaknya masih mendalami tujuan P yang membawa senjata tajam. Petugas juga telah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam berupa golok yang dibawa oleh P beserta kendaraan yang digunakan. Dia juga mengimbau kepada warga setempat untuk tetap menjaga kondusifitas dan menyerahkan kasus ini terhadap kepolisian.

“Kita kan sudah mengamankan para pelaku. Selanjutnya ini akan kita proses sesuai hukum yang berlaku. Jadi diharap kepada warga sekitar untuk sama-sama menjaga kondusifitas wilayah,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang marbot musala Taman Iskandar Muda di Panunggangan Barat Kecamatan Cibodas, Pendi alias Pepen Tato (35) tewas ditusuk menggunakan badik dalam sebuah perkelahian di Jalan Kavling Pemda Bawah RT 04/06, Sabtu (19/9) malam. Sementara korban lainnya, Arisman yang juga adik Pepen masih dalam perawatan intensif di RS Siloam.

Sementara, saudara lainnya, Arianto dan Dedi Akbar serta satu teman Maulana sudah diperbolehkan pulang setelah mendapat pengobatan dan perawatan. Arianto mengalami luka di bagian tangan, Akbar mengalami luka di bagian pinggang belakang dan Maulana mengalami luka di bagian tangan. (uis/made/satelitnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.