Perpusda Digarap tak Serius
Setu,SNOL–Pendirian Perpustakaan Kecamatan yang digagas pada tahun 2013 oleh Kantor Perpustakaan Daerah (Perpusda) Tangsel, hingga kini nampaknya senyap tidak ada gaungnya lagi. Bahkan program itu baru dilaksanakan di tiga dari tujuh kecamatan yang ada di kota pemekaran yang ada di Tangsel.Kepala Perpusda Tangsel Chaerudin mengatakan, ditahun 2013 memang mengagendakan pendirian Perpustakaan Kecamatan di tingkat titik yakni Kecamatan Ciputat, Serut dan Serpong. Lanjutnya, perlu ada pembenahan lebih baik lagi supaya dapat berjalan dengan tertata.
“Memang dulu kami sudah membangun ditiga tempat sebagai percontohan, tapi untuk tahun 2014 dan 2015 tidak lakukan lagi mengingat butuh pembenahan terelebih dahulu seperti sumber daya manusia dan lain-lain,” katanya.
Bila merujuk pada atauran Undang-Undang 34 tahun 2007 Tentang Perpustakaan, harus ada SDM yang membidanginya, minimal ruangan 7 x 8 meter dan koleksi mencapi seribu eksempalar. Hanya saja semua itu belum sepenuhnya tercukupi sehingga perlu bertahap.
“Memang kalau harus merujuk secara ideal harus demikian, ada minimalnya, selain koleksi dan ruangan petugas harus yang mengetahui manajeman sehingga pada saat pengunjung meminjam buku tertib dan tidak semaunya sendiri,” katanya.
Jika mengarah kesana, membutuhkan banyak hal, untuk itu dia pun menyarankan kepada kecamatan agar bisa mengelola dengan baik, meski belum maksimal paling tidak ada koleksi. Chaerudin menyatakan koleksi yang disediakan di Kantor Kecamatan memang amat dibutuhan bagi masyarakat.
“Kantor kecamatan harus memberikan bahan bacaan, entah itu koran sykukur-syukur buku atau majalan sehingga saat mereka menunggu tidak jenuh,” tambahnya.
Selain mendirikan perpustakaan kacamatan, kini sudah ada 30 perpustakaan kelurahan dari 54 kantor kelurahan, 68 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan 8 unit perpustakaan keliling (Pusling). Pusling selain keliling ke sekolah-sekolah kerap juga ke kantor kelurahan dan kecamatan.
“Dalam hitungan rencana setrategis Pemkot Tangsel hingga 2015 sudah cukup, aktrinya tidak semuanya dilakukan misalkan saja kelurahan ditarget hanya 25 saja tapi itu lebih artinya lebih bagus. program selanjutnya pada tahun yang akan datang,” pungkasnya. (din/bnn/pramita)