Pemkot Diminta Antisipasi Gagal Lelang
TANGERANG, SNOL—DPRD Kota Tangerang meminta Pemkot mengantisipasi terjadinya gagal lelang dengan perencanaan dan sosialisasi kepada perusahaan atas perubahan peraturan tentang lelang. Hal itu untuk mencegah rendahnya serapan anggaran dalam bidang infrastruktur dengan alasan yang sama. Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangerang Sjaifudin Z Hamadin mengatakan, terjadinya perubahan aturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat melalui Perpres Nomor 4/ 2015 tentang Perubahan Keempat Atas Perpres Nomor 54/ 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang memperketat peraturan kepada perusahaan yang akan mengikuti lelang pengadaan barang dan jasa harus ditindak lanjuti dengan melakukan sosialisasi kepada seluruh perusahaan yang menjadi penyedia barang dan jasa.
“Walaupun sekarang lebih ketat Pemkot harus sosialisasi kepada penyedia barang dan jasa, karena gagal lelang mempengaruhi serapan anggaran,”ujar Sjaifudin, kemarin.
Dikatakannya bahwa selain sosialisasi, Pemkot juga harus mematangkan perencanaan terkait pembangunan infrastruktur. Hal ini terkait dengan waktu lelang dan pengerjaan yang harus diukur dengan baik dalam setiap tahun anggarannya. Terkait gagalnya pembangunan jembatan Teuku Umar, politisi PAN ini sangat menyayangkan, sebab jembatan tersebut dapat membantu mengurai kepadatan lalu lintas. “Menurut kami harus dijadikan pelajaran untuk yang gagal lelang tahun berikutnya terlebih yang gagal terjadi pada proyek yang skala prioritasnya diutamakan,”ungkapnya kemarin.
Sebelumnya pembangunan dua jembatan berukuran besar tahun ini batal dilakukan. Penyebabnya proses lelang mengalami kegagalan sebanyak dua kali sehingga ditunda pada tahun berikutnya. Sekretaris Dinas Binas Marga dan Sumber Daya Kota Tangerang Air, Hery C. Trunajaya mengatakan, dua proyek pembangunan jembatan yang gagal dilakukan tahun ini lantaran adanya kendala proses lelang sampai pada batas waktu yang telah ditetapkan. Kedua jembatan itu adalah Jembatan Dadang Suprapto dan Jembatan Teuku Umar, Kecamatan Karawaci.
Hery mengatakan, untuk dilakukan lelang kembali pihaknya khawatir dengan waktu yang sudah mendekati akhir tahun. Atas dasar itu, maka ditunda pembangunannya tahun berikutnya. “Sudah gagal dua kali dilelang, kalau dipaksakan bisa dimulai Oktober nanti sedangkan sudah dekat akhir tahun, tidak memungkinkan untuk dilanjutkan tahun ini,”ujar Hery. (catur/made)