Kurdi Tak Hadiri Pelantikan Ranta
SERANG,SNOL— Gubernur Banten Rano Karno melantik Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten H Ranta Suharta sebagai Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah Provinsi Banten menggantikan H Kurdi Matin. Pelantikan dilakukan di Pendopo Gubernur Banten, KP3B Curug Kota Serang, Kamis (3/9) pagi.Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, posisi Sekda memiliki peranan penting dan sangat menentukan terhadap keberhasilan pelaksanaan suatu kebijakan, baik bersifat internal maupun ekternal. Secara internal, Sekda harus mampu membangun suasana kerja yang kondusif, saling percaya dan mendukung antara SKPD. Sehingga suasana kompetensi yang sehat dalam berprestasi dan berkinerja dapat tercipta.
“Saya sebagai Gubernur Banten memerintahkan agar Ranta Suharta kiranya dengan jabatan baru ini harus dilandasi rasa keikhlasan dan kebesaran hati, semata-mata untuk membutkikan bahwa cita-cita leluhur rakyat Banten dan perjuangan tokoh penggagas pembentukan Provinsi Banten akan terus menjadi spirit dan inspirasi dalam menjalankan tugas dan kewajiban sehari-hari,” ucap Rano.
Menurutnya, peran Sekda beserta seluruh perangkat daerah merupakan satu kesatuan sebagai ujung tombak dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan. “Untuk itu saudara (Sekda-red) harus mampu menggerakkan seluruh aparatur perangkat daerah dalam satu barisan pekerja keras, untuk menjalankan cita-cita pembentukan Provinsi Banten serta amanat Perda RPJMD Tahun 2012-2017,” katanya.
Hal yang harus diprioritaskan Sekda, kata Rano adalah penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2014. “Keberhasilan pelaksanaan tugas tidak hanya ditentukan oleh besarnya pendapatan daerah, banyaknya jumlah pegawai, atau berapa banyak piagam penghargaan yang diterima, justru yang lebih penting adalah seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja yang telah dilaksanakan oleh aparatur pemerintah,” tegasnya.
Gubernur juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada H Kurdi Matin yang telah melaksanakan tugas dan pengabdiannya kepada Provinsi Banten. “Semoga jasa dan pengabdian Pak Kurdi selama ini menjadi catatan amal ibadah dan bernilai pahala,” ucapnya.
Saat Ranta dilantik menjadi Sekda Banten, mantan Sekda Banten terdahulu terlihat hadir, yakni Chaeron Muchsin, Hilman Nitiamidjaya, dan Muhadi dan Asmudji. Hanya saja, Kurdi Matin tak terlihat dalam acara tersebut.
Rano karno mengaku bahwa dirinya sudah mengundang langsung Kurdi matin untuk hadir dalam acara pelantikan. “Saya sudah meminta beliau untuk hadir, dan dia bilang Insya Allah,” kata Rano.
Sementara, menurut salah satu ajudan Kurdi saat menjabat sekda mengatakan bahwa Pak Kurdi sedang berada di Jakarta. “Kan kemarin sudah jelas, pa Kurdi juga bilang gak bisa datang hari ini, karena ada urusan penting di Jakarta,” ungkap pria yang enggan disebutkan namanya.
Sekda Banten Ranta Suharta usai dilantik mengatakan, dia siap melanjutkan tugas dan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh Sekda Banten sebelumnya, termasuk menyelesaikan LHP BPK Tahun 2014 seperti yang telah ditargetkan oleh Gubernur. “Saya harus siap melakukan pekerjaan yang sebelumnya sudah dikerjakan sama Pak Kurdi, dan tentu ini harus menjadi prioritas, selain menyelesaikan perencanaan anggaran tahun 2016. Mohon doanya saja dari semuanya,” kata Ranta.
Ranta juga mengaku akan segera mempelajari semua tugas dan pekerjaan yang belum terselesaikan. “Pekerjaannya tentu yang ditekankan oleh Pak Gubernur soal Disclaimer. Maka itu saya harus siap melakukan pekerjaan itu. Terlebih sebelumnya sudah dikerjakan sama Pak Kurdi, tentu ini harus menjadi prioritas,” janjinya.
Pelantikan Sekda Banten yang berlangsung selama satu jam itu dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Banten, Tokoh Pendiri Banten, Kepala SKDP di Lingkungan Pemprov Banten, Kiyai Abuya Muhtadi dan Abuya Murtadlo.
Ratusan Massa Tuntut Rano Mundur
Saat Rano Karno melantik Sekda Banten yang baru Ranta Suharta, di luar gedung terlihat ratusan massa melakukan aksi unjuk rasa menuntut Rano mundur dari jabatannya. Mereka tergabung dalam Aliansi Masyarakat Banten Bersatu.
Babay Sujawandi ketua PWMA Banten mengatakan, usulan pemecatan Kurdi Matin dari kursi Sekda Banten yang disampaikan Rano kepada presiden Jokowi, sama sekali tidak memiliki dasar dan logika yang rasional. Youtube mengenai Kurdi Matin sangat tidak lazim untuk dijadikan alasan pemecatan Kurdi Matin.
“Rano Karno bodoh, tidak bisa membedakan jabatan politis yang disandang mentri dan jabatan Sekda yang sifatnya struktural. Reshufle kabinet dapat dilakukan kapan saja oleh presiden, tetapi pencopotan Sekda tidak bisa sewenang-wenang oleh gubernur karena diatur dalam UU ASN,” teriak Babay dalam orasinya di depan gerbang KP3B Curug Kota Serang, Kamis (03/9).
Senada diungkapkan pendemo lainnya, Lukman. Menurutnya, kepemimpinan Rano menciptakan kekisruhan yang berdampak pada buruknya hubungan masyarakat dan pemerintah Banten. “Hubungan yang tidak sehat ini lagi-lagi bersumber pada komunikasi politik Rano yang buruk,” ungkapnya.
Lukman melanjutkan, Kepemimpinan rano yang bodoh dan Suul adab harus dihentikan. “Rano harus sadar diri untuk lengser dari jabatan gubernur Banten. Ia harus berjiwa besar dengan menyerahkan kepemimpinan gubernur kepada orang yang cerdas, amanah, jujur, berakhlak mulia dan bertanggungjawab,” tandasnya.
Orasi mahasiswa tak berlangsung damai. Aksi unjukrasa berujung ricuh. Benturan fisik dengan ratusan polisi tak terhindarkan. Hingga akhirnya memaksa polisi menghalau mahasiswa dengan water canon. Tak hanya itu, polisi juga menurunkan pasukan motor bersenjata lengkap dan anjing pelacak untuk mengusir para mahasiswa dari lokasi unjurasa di KP3B. Puluhan polisi bermotor berhasil menggiring mahasiswa ke perempatan Palima.
Tampak terlihat juga aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dan aparat. Meski mahasiswa tak berbuat anarkis, ratusan mahasiswa yang berlari terus dikejar polisi dengan menggunakan sepeda motor. Beberapa mahasiswa tejatuh saat berlari langsung ditangkap aparat. Bahkan empat dari mahasiswa langsung dijebloskan kedalam mobil water canon.
Diketahui, dalam aksi yang dijaga ketat ratusan aparat kepolisian tersebut, mahasiswa menuntut agar Pemprov Banten bisa mengoptimalkan dana APBD, pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di Provinsi Banten. (metty/mardiana/jarkasih)