Empat Mayat Ditemukan di Selat Sunda dan Lampung
SERANG,SN—Keluarga korban Kapal Motor (KM) Labek 02, yang karam akibat dihantam ombak di sekitar Pulau Panaitan Kabupaten Pandeglang pada Jum’at 14 Agustus dinihari lalu, mendatangi Mapolda Banten, Jumat siang (28/8). Kedatangan mereka untuk meminta bantuan Polda Banten agar terus melakukan pencarian terhadap korban yang hingga saat ini belum ditemukan.Pantuan Satelit News, puluhan keluarga korban melakukan pertemuan tertutup di Aula Mapolda Banten dengan Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar dan Direktur Polair Polda Banten Kombes Pol Imam Thobroni. Ditemui usai melakukan pertemuan dengan keluarga korban, Kapolda Banten mengaku akan tetap melakukan pencarian meski proses pencarian telah lebih tujuh hari. Ia berjanji akan melakukan pencarian terhadap korban yang hilang dengan waktu yang belum ditentukan.
Selama sepekan lebih melakukan pencarian, Pihaknya telah menemukan empat mayat yang diduga merupakan korban KM Labek 02. Keempat mayat tersebut ditemukan di Perairan Selat Sunda tepatnya Perairan Shanghyang dan Kawasan Sea Mount Reef (SMR) Perairan Lampung oleh nelayan. Setelah ditemukan, mayat tersebut dibawa ke RS di Lampung tiga orang dan satu orang di RS dr Drajatprawiranegara Kabupaten Serang.
Kapolda mengaku, kondisi keempat mayat sudah sulit dikenali bahkan kehilangan organ tubuh. Untuk memastikan korban tersebut, pemancing dan ABK KM Labek 02 akan dilakukan proses identifikasi DNA oleh tim DVI Polda Banten.
“Masih dilakukan pencarian, kita terus lakukan pencarian dengan menggunakan kapal dibantu masyarakat. Ada tiga tim dari Polda Banten yang diterjunkan dibantu unsur TNI,” ujar Brigjen Pol Boy Rafli Amar.
Pihaknya memastikan proses identifikasi DNA terhadap empat mayat yang ditemukan tersebut dilakukan dalam dua pekan mendatang. Jika hasil identifikasi DNA cocok dengan keluarga korban kapal KM Labek 02, maka jenazahnya akan dibawa dari RS Lampung dan RSUD Serang untuk dihantarkan ke rumah duka.
Upaya pencairan terhadap korban kapal yang masih hilang dilakukan dengan fokus di pencarian di Peraian Seamon Kabupaten Pandeglang. Bahkan pencarian akan meluas hingga memasuki perairan Lampung dan Bengkulu. “Fokus pencarian di Seamon sampai Bengkulu dan Lampung karena kemungkinan bisa terbawa ke Sumatera,” ungkap Boy.
Dir Pol Air Polda Banten Kombes Pol Imam Thobroni menambahkan proses pencarian akan dilakukan tidak hanya di perairan melainkan juga di udara. Rencananya pada hari Selasa dan Rabu esok Polda Banten akan menggunakan helikopter untuk mencari korban yang hilang. “Hari Selasa dan Rabu kita sisir perairan melalui udara dengan menggunakan helikopter milik Polda Banten,” ujar Imam.
Sementara itu, Salomon, ayah dari keluarga korban KM Labek 02 bernama Andreas, berharap keajaiban seluruh korban ditemukan dalam kondisi selamat. Dia mengaku setelah mendapat informasi KM Labek 02 karam, ia sempat berkomunikasi dengan anaknya pada hari Minggu tanggal 23 Agustus 2015 lalu. “Kami punya harapan hari Minggu tanggal 23 Agustus 2015 malam di telepon masih nyambung tapi enggak dijawab,” ujar warga Cibinong, Bogor Jawa Barat ini.
Sebelumnya, pada Jum’at 14 Agustus dini hari lalu, KM Labek 02 yang membawa 13 orang yang terdiri dari 3 ABK asal Carita Kabupaten Pandeglang dan 9 pemancing asal Tangerang, Jakarta dan Bogor dihantam ombak besar di Perairan Panaitan. Dari 13 penumpang kapal, hanya dua orang yang berhasil selamat yakni Dede (ABK) dan Sarta (nakhoda) asal Sumur Kabupaten Pandeglang. Keduanya ditemukan selamat oleh nelayan dalam kondisi mengapung berpegangan dengan tool box. (mg30/mardiana/jarkasih)