Pencairan Korban Kapal Karam Dihentikan
SERANG,SNOL—Setelah dua pekan lebih melakukan penyisiran di jalur laut dan udara, pencarian korban Kapal Motor (KM) Hujan Labek 02 yang karam 14 Agustus lalu dihentikan. Pihak Direktorat Pol Air Polda Banten berdalih selama proses pencaharian dilakukan, tidak ada perkembangan tentang temuan korban yang tenggelam di sekitar Pulau Panaitan Kabupaten Pandeglang tersebut.Alasan penghentian pencarian juga dikarenakan menipisnya dana operasi pencarian. Meski dihentikan, Direktorat Pol Air Polda masih melakukan monitor jika mendapatkan informasi baru mengenai korban KM Hujan Labek 02.
Direktur Dit Pol Air Polda Banten Kombes Pol Imam Thobroni mengatakan sejauh ini pihaknya sudah berusaha maksimal untuk mencari korban KM Hujan Labek 02 yang hilang. Proses pencarian terhadap korban tidak hanya di Perairan Banten melainkan sudah di perairan Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Selatan. “Kita hentikan dulu mas, sekarang cari kemana dananya? Nyari juga butuh dana tapi kita masih monitor jika ada informasi mengenai korban,” ujar Kombes Pol Imam Thobroni Jum’at (04/9).
Disinggung mengenai empat mayat yang ditemukan di perairan Selat Sunda beberapa hari lalu apakah korban KM Hujan Labek 02? Imam belum dapat memastikanya. Menurutnya, hingga kini pihaknya masih melakukan proses identifikasi DNA oleh Tim DVI Polda Banten guna memastikan mayat tersebut korban KM Hujan Labek 02 atau bukan.
Proses identifikasi DNA sudah berlangsung beberapa hari baik di RSUD Serang (dr Drajat Prawiranegara, red) dan RS Lampung. “Masih proses identifikasi DNA, petugas sudah kita berangtkan ke sana (Lampung,red). Proses identifikasinya dua minggu tapi sudah berlangsung beberapa hari,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jum’at (14/08) dinihari KM Hujan Labek 02 yang membawa 13 orang yang terdiri dari tiga ABK asal Carita Kabupaten Pandeglang dan sembilan pemancing asal Tangerang, Jakarta dan Bogor dihantam ombak besar di Perairan Panaitan. Dari sebelas penumpang kapal hanya dua orang yang berhasil selamat yakni Dede (ABK) dan Sarta (nakhoda) asal Sumur Kabupaten Pandeglang. Keduanya ditemukan selamat oleh nelayan dalam kondisi mengapung berpegangan dengan tool box. (mg30/mardiana/jarkasih)