15 Titik Ini Masih Macet Parah
SERPONG, SNOL–Kemacetan lalu lintas ternyata masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemkot Tangsel. Padahal berbagai upaya untuk memecah kemacetan dan juga upaya pelebaran jalan terus dilakukan. Kabid Lalulintas Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Tangsel Dedi Mulyadi mengatakan, hingga kini, Kota Tangsel masih memiliki 15 titik kemacetan. Meski masih belasan, Dedi mengklaim angka ini mengalami penurunan sejak Tangsel menjadi daerah otonomi.“Data lama ada kurang lebih 95 titik kemacetan. Saat ini dari data kami ada 15 titik, berarti ada pengurangan sampai 80 titik,” ungkap Dedi. Lebih lanjut dia menjelaskan, titik kemacetan yang terus membuat kesal para pengendara antara lain di Jalan Siliwangi, Bundaran Unpam, Pasar Jombang, Pasar Serpong, U- Turn UIN, Simpang Muncul, Pertigaan Sevilla Serpong.
Kemudian ada lagi di Putaran Sandratex Ciputat Timur, Pertigaan Kedaung Jalan Aria Putra, Perempatan Bangke Pondok Aren, Pertigaan Paku Jaya Pondok Aren. Di kawasan Serpong Utara juga tak kalah macet, antara lain di Simpang Giant Serpong Utara, Rawa Buntu Serpong, U-Turn Pratama Kecamatan Serpog Utara, dan Pertigaan Bukit Cirendeu.
Dari berbagai titik tersebut, ternyata penyebab utama kemacetan adalah rusaknya badan jalan. “Misalnya saja seperti di Jalan Siliwangi Pamulang itu lantaran jalan rusak, jalan itu kewenangan Provinsi Banten. Sama halnya dengan Perempatan Muncul yang merupakan kewenangan Provinsi Banten,” ungkapnya.
Menurut Dedi titik kemacetan paling kronis terjadi di Perempatan Duren Ciputat. Hal tersebut terjadi lantaran perempatan tersebut tidak dilengkapi dengan traffic light. Makanya pada tahun ini rambu lalu lintas akan ditempatkan di perempatan tersebut. “Tahun ini akan dipasang dari APBD murni. Mudah-mudahan jadi salah satu solusi mengurai kemacetan,” ucapnya.
Selain itu, ada beberapa titik kemacetan yang hanya terjadi di waktu tertentu, seperti di jam kerja atau saat keluar jam belajar siswa. Titik kemacetan tersebut seperti terjadi di Jalan Viktor dan Jalan SMAN 2 Muncul.
“Kalau di jam kerja macet ya banyak terjadi. Di jam lain normal atau lancar,” paparnya. Untuk mengurai kemacetan, hingga kini, pihak Dishubkominfo Kota Tangsel sudah menerjunkan 265 petugas di lapangan yang tersebar di tujuh kecamatan di Tangsel. Jumlah tersebut termasuk Unit Reaksi Cepat (URC) dan operator, ditambah juga dengan satu unit mobil derek.
Dilain pihak, diungkapkan Kasat Lantas Polresta Tangsel AKP Agus Suparyanto, setelah Polresta Tangsel diresmikan pihaknya akan berupaya untuk mengurai kemacetan yang ada di Tangsel. Dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dishubkominfo Kota Tangsel terkait hal ini.
“Saat ini kami menunggu serah terima wewenang dari Polresta Tangerang dan Polres Metro Jakarta Selatan,” pungkasnya. (pramita)