Rp 15 Juta dari Rano, Keramik dari Tatu
SERANG,SNOL– Bahagia menyelimuti pasangan suami istri Rohibi dan Siti Rohamanah, warga Kampung Giripada, RT 002/003, Desa Pejaten, Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang. Keluarganya dipastikan tak akan lagi tidur di dalam rumah gubuk reot yang nyaris roboh.Pihak desa, kecamatan, koramil, beserta masyarakat sekitar mulai gotong royong membangun rumah Rohibi agar bentuk dan posisi rumahnya lebih baik sebelumnya. Perbaikan rumah warga miskin itu dilakukan setelah dikunjungi Gubernur Banten Rano Karno beberapa hari lalu.
Ditemui di depan rumahnya yang sudah rata dengan tanah, Rohibi mengaku, tidak dapat lagi membendung perasaan bahagia dan rasa syukur atas bantuan yang tak henti-henti diberikan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar. “Saya sangat senang dikunjungi pak Karno (begitu Rohibi menyebut Gubernur Banten,red), dari kecamatan, dan yang lainnya yang sudah memberikan perhatian. Sekarang rumah saya juga dibangun, Alhamdulillah,” kata Rohibi, dengan nada senang, Selasa (18/8).
Rohibi mengaku, selama 23 tahun rumahnya belum pernah direhab meski kondisinya nyaris roboh. Alasannya, tak lain lantaran himpitan ekonomi. “Ya, sudah bisa makan saja sudah bersyukur. Boro-boro mau benerin rumah. Kerja saja hanya sebagai buruh serabutan dengan penghasilan yang tak menentu,” keluhnya.
Camat Kramatwatu Noor Saad mengungkapkan, pihaknya menargetkan pembangunan rumah milik Rohibi harus selesai dalam waktu 20 hari. “Kami targetkan 20 hari selesai terhitung hari ini (Selasa,18/8),” kata Noor Saad, saat ditemui di halaman rumah Rohibi.
Pembangunan tersebut dilakukan secara sukarela dengan bergotong royong bersama TNI, kecamatan, desa, dan melibatkan masyarakat pula. Sedangkan untuk material bangunan yang digunakan, sebagian diantaranya didapat dari eks bongkaran Puskesmas Kramatwatu, seperti genteng dan balok.
Sementara untuk bantuan lainnya, senilai Rp 15 juta bersumber dari Gubernur Banten Rano Karno dan 110 meter keramik dari Tatu Chasanah. “Rumahnya akan kita bangun permanen,” imbuhnya.
Seperti diketahui, pasangan Rohibi dan Siti Rohamanah selama 23 tahun hidup dirumah yang sudah tidak layak huni. Ironisnya, rumah tersebut dihuni oleh sebanyak 20 orang yang terdiri dari anak, menantu, dan cucu. (sidik/mardiana/jarkasih)